Buntut Serangkaian Konflik Kedua Negara, Palestina-Israel Saling Luncurkan Roket, 20 Orang Tewas

- 11 Mei 2021, 08:35 WIB
Konflik Israeldan Palestina semakin memanas, kedua negara saling meluncurkan roket yang menimbulkan 20 orang tewas.*
Konflik Israeldan Palestina semakin memanas, kedua negara saling meluncurkan roket yang menimbulkan 20 orang tewas.* /Reuters/Amir Cohen

PR SOLORAYA - Bentrokan kekerasan atas Yerusalem meningkat secara dramatis pada Senin, 10 Mei 2021 dengan ditandai atas laporan dari pejabat kesehatan Gaza yang mengatakan setidaknya 20 orang tewas, termasuk anak-anak.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Selasa, 11 Mei 2021, pejabat kesehatan Gaza mengkonfirmasi mereka tewas akibat serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina, Hamas, menembakkan roket di dekat Yerusalem.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata, peluncur roket, dan pos militer di Gaza setelah militan di sana melintasi apa yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai garis merah.

Baca Juga: 10 Ucapan Belasungkawa yang Sopan, Cocok Diberikan Bagi Keluarga yang Berduka

Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, menurut warga Palestina yang melaporkan adanya ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.

Sesaat sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan bahwa militan Palestina telah menembakkan sekitar 150 roket ke Israel, yang puluhan di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan misilnya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan serangan roket dari Gaza terhadap Israel harus dihentikan dengan segera.

Baca Juga: Grup Boyband Korea Selatan EXO Umumkan Comeback dan Rilis Teaser Spesial Album Terbarunya

Dia mendesak semua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah dalam mengurangi ketegangan.

Sebelumnya, konfrontasi dimulai pada Senin kemarin di kompleks Masjid Al-Aqsa, jantung Kota Tua Yerusalem di kompleks yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel.

Baca Juga: Hamas Tembakkan Roket dan Keluarkan Ultimatum Tanggapi Konflik Israel-Palestina di Masjid Al-Aqsa

Dilaporkan pasukan kepolisian Israel menembaki kerumunan warga Palestina dengan menggunakan peluru karet, granat kejut dan gas air mata di kompleks tersebut.

Ketegangan telah meningkat selama berminggu-minggu di bulan suci Ramadhan, di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan pengunjuk rasa Palestina yang memicu kekhawatiran internasional bahwa peristiwa tersebut dapat lepas kendali.

Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem.

Baca Juga: Sampaikan Duka Atas Meninggalnya Sapri, Rizky Billar: Sosok yang Ceria Serta Totalitas dalam Bekerja

"Serangan roket terhadap musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi mereka terhadap kota suci dan agresi terhadap orang-orang kami di Masjid Syekh Jarrah dan Al-Aqsa," ungkap juru bicara sayap bersenjata Hamas Abu Ubaida.

"Organisasi teroris itu telah melewati garis merah dan kemudian mereka menyerang kami, di pinggiran Yerusalem," kata Netanyahu menanggapi atas serangan roket Hamas.

“Israel akan membalasnya berkali-kali lipat. Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga negara kami dan tentara kami. Siapapun yang menyerang kami, maka ia akan membayar dengan harga yang mahal," kecamnya.

Baca Juga: Meninggal Akibat Covid-19, Keluarga Ustaz Tengku Zulkarnain Sebut Almarhum Tak Pernah Miliki Penyakit Serius

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan bahwa setidaknya enam roket yang ditembakkan dari Gaza diluncurkan ke pinggiran Yerusalem, di mana sebuah rumah dihantam. Tidak ada korban yang dilaporkan.

"Kami telah mulai menyerang balik dengan sasaran Hamas. Mereka akan membayar mahal," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah memutuskan untuk membatalkan perayaan Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Baca Juga: Konflik Palestina-Israel Memanas, Berikut Rangkuman Reaksi dari Negara dan Para Pemimpin Dunia

Ia juga meminta agar menurunkan bendera setengah tiang untuk meratapi jiwa para rakyatnya yang tewas dalam peristiwa pemboman Israel di Jalur Gaza.

Upaya internasional untuk membendung kekerasan tampaknya sudah dimulai. Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa Mesir, Qatar dan PBB, yang telah menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di masa lalu, telah melakukan kontak dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah