Murka dengan Aksi Brutal Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas: Yerusalem adalah Garis Merah

- 13 Mei 2021, 15:15 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. /Mohamad Torokman/REUTERS

PR SOLORAYA - Serangan yang dilancarkan Israel pada Palestina dalam beberapa hari terakhir, sukses menyulut emosi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Presiden Abbas pun mengecam keras tindakan brutal yang dilakukan pada warganya.

Melihat banyaknya warga Palestina yang menjadi korban, Presiden Abbas mendeklarasikan bahwa para pemimpin Palestina akan berada di garis depan membela rakyat.

Para pemimpin di Palestina mendesak Israel untuk segera berhenti merusak tempat ibadah, dan pemukiman warga.

Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas: Rakyat Palestina Tak Akan Meninggalkan Tanah Air Mereka

Dalam pertemuan untuk membahas agresi Israel di Yerusalem, Abbas mengatakan bahwa Israel telah melewati batas dan melanggar perjanjian kedua negara.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Walau Israel Menggempur Habis-habisan, Presiden Abbas: Palestina Tidak Akan Pergi dan Akan Tetap Menjadi Duri" Abbas sangat geram dengan aksi yang dilakukan Israel.

"Agresi yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina di mana-mana, termasuk di Jalur Gaza, telah melampaui batas. Semua batasan telah diabaikan, semua norma dan perjanjian internasional dilanggar,” kata Mahmoud Abbas dikutip dari Wafa News Agency.

Mahmoud Abbas juga menegaskan kedudukan Yerussalem adalah garis merah dan menjadi ibu kota abadi.

Baca Juga: Israel-Palestina Kian Memanas, Berikut Rangkuman Awal Mula Konflik yang Terjadi pada Pekan Ini

Sehingga rakyat Palestina akan berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kots suci tersebut, bagaimanapun caranya.

"Yerusalem adalah garis merah," kata Presiden Abbas.

"Itu adalah hati dan jiwa Palestina dan ibu kota abadi. Tidak akan ada perdamaian, keamanan, atau stabilitas sampai dibebaskan," ujarnya.

Berbicara kepada Amerika Serikat dan Israel, Presiden menuntut diakhirinya pendudukan, hari ini dan bukan besok, menekankan bahwa Palestina tak akan gentar apalagi menyerah.

"Palestina tidak akan pergi dan akan tetap menjadi duri. Mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka. Keluarga Yerusalem di lingkungan Sheikh Jarrah tidak akan pergi dan tidak akan beristirahat,” ucapnya.*** (Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah