Dia mengakui sudah memiliki banyak kenangan indah dengan teman kerjanya di gedung yang sudah menjadi puing.
“Sekarang, orang bisa memahami perasaan orang-orang yang rumahnya hancur akibat serangan udara semacam itu,” ujar al-Kahlout.
“Sangat sulit untuk bangun suatu hari dan kemudian Anda menyadari bahwa kantor Anda tidak ada di sana dengan semua pengalaman karier, kenangan yang Anda miliki,” lanjutnya.
Menanggapi berita serangan itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintahan Biden telah memberi tahu Israel bahwa keselamatan dan keamanan jurnalis adalah tanggung jawab terpenting.
Setidaknya 140 orang telah tewas di Gaza, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita, sejak pemboman Israel dimulai pada hari Senin 10 Mei lalu.
Di Israel, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan roket dari kelompok bersenjata di Gaza.
Pada Sabtu 15 Mei 2021 pagi, serangan udara menghantam rumah tiga lantai di kamp pengungsi Shati Kota Gaza dan menewaskan delapan anak dan dua wanita yang merupakan sebuah keluarga besar.***