3 Fokus Utama Joe Biden di KTT G7, Ada Covid-19, China, hingga Rusia

- 8 Juni 2021, 13:41 WIB
Presiden AS, Joe Biden. Terdapat 3 fokus utama Presiden AS Joe Biden dalam gelaran KTT G7, di antaranya adalah Covid-19, China, dan Rusia.
Presiden AS, Joe Biden. Terdapat 3 fokus utama Presiden AS Joe Biden dalam gelaran KTT G7, di antaranya adalah Covid-19, China, dan Rusia. /Reuters/Ken Cedeno

PR SOLORAYA - Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan para pemimpin G7 di sebuah desa tepi laut Inggris pada pekan ini akan mengantarkan fokus baru pada rekonsiliasi sekutu AS menghadapi musuh mereka yakni pandemi Covid-19, Rusia, dan China.

Varian baru virus Covid-19 dan meningkatnya jumlah kasus kematian di beberapa negara akan menjadi fokus utama pembahasan.

Selain itu, di samping pembahasan perubahan iklim, AS mencoba memperkuat rantai pasokan global dan memastikan Barat tetap mempertahankan keunggulan teknologi atas China.

Baca Juga: Sinopsis Doom at Your Service Episode 10 Malam Ini, Dong Kyung Berkumpul dengan Keluarganya

Joe Biden, seorang Demokrat, berjanji untuk membangun kembali hubungan dengan sekutu setelah empat tahun yang sulit di bawah Presiden Donald Trump.

Sebelumnya, di bawah Pemerintahan Trump, AS sempat menarik diri dari beberapa kelembagaan multilateral bahkan sempat mengancam akan keluar dari NATO.

"Perjalanan itu, pada intinya, akan memajukan dorongan mendasar dari kebijakan luar negeri Joe Biden untuk menggalang demokrasi dunia guna mengatasi tantangan terbesar di zaman kita," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Baca Juga: Preview Ikatan Cinta 8 Juni 2021: Andin Labrak Elsa, Kebenaran tentang Nindy Buat Aldebaran Ketakutan?

Pertemuan itu juga akan menguji slogan kampanye Joe Biden yaitu "America is Back" atau Amerika telah kembali kepada para sekutu yang kecewa selama bertahun-tahun menghadapi Trump.

Ketegangan dengan Rusia

Rusia akan menjadi perhatian utama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Cornwall, Inggris.

Para pejabat AS sedang mempertimbangkan tindakan yang lebih tajam terhadap Rusia setelah dua insiden baru-baru ini.

Baca Juga: Gisel Minta Maaf Setelah Dituding Lecehkan Nama Istri Nabi: Demikian Adanya

Di antaranya adalah serangan virus ransomware baru-baru ini terhadap JBS, pabrik pengepakan daging terbesar di dunia, oleh kelompok kriminal yang kemungkinan besar berbasis di Rusia.

Selain itu, Putin secara langsung memberikan bantuan dana ke Belarusia setelah memaksa penerbangan Ryanair mendarat sehingga bisa menangkap seorang jurnalis pembangkang asal Belarusia.

Pertemuan Joe Biden dengan Putin bukanlah "hadiah" bagi Putin, melainkan cara paling efektif untuk mendengar langsung darinya guna memahami dan mengelola perbedaan antara Washington dan Moskow, kata Sullivan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Juni 2021: Andin Menelepon Elsa, Nino Geram dengan Ricky

"Ada banyak hal yang harus kita selesaikan," ujarnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters pada Selasa, 8 Juni 2021.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bertemu Joe Biden di Gedung Putih pada Senin kemarin, ia mengatakan bahwa tantangan yang akan dihadapi sekutu di pertemuan puncak mereka adalah Rusia, China, peretasan dunia maya, dan perubahan iklim.

Dia mengatakan bahwa kebangkitan China dengan pembangunan militernya menimbulkan masalah karena tidak menganut nilai-nilai demokrasi internasional.

Baca Juga: Daftar 9 Universitas Terbaik Indonesia versi THE AUR 2021, Ada UI, UGM, hingga ITB

"Kami melihat cara mereka menindak protes demokratis di Hong Kong, bagaimana mereka berurusan dengan minoritas, dan bagaimana mereka memaksa tetangganya, Taiwan. Jadi kita perlu membela tatanan nasional berbasis aturan," ungkap Sullivan.

Di Rusia, Stoltenberg juga mengatakan bahwa pihaknya menyetujui pendekatan jalur ganda. Itu adalah tentang pencegahan, pertahanan, dan dialog dengan Rusia.

Sullivan mengatakan Joe Biden akan menekankan pentingnya pembagian beban negara-negara NATO dan kebutuhan sekutu untuk berkontribusi pada latihan dan operasi aliansi.

Baca Juga: Setelah Masa Depan Tak Pasti, Gianluigi Donnarumma Mendekat ke PSG dengan Tawaran Gaji Capai Rp208 Miliar

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan menanggapi jika kegiatan "berbahaya" Rusia terhadap Washington berlanjut.

Sullivan mengungkapkan bahwa Joe Biden telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Senin kemarin. Ia meyakinkannya bahwa AS akan membela kedaulatan Ukraina dalam pembicaraannya dengan Putin.

Menurut Sullivan, dia juga mengatakan dia berharap negara-negara G7 akan membuat "rencana aksi" untuk meningkatkan pertahanan kolektif mereka terhadap serangan ransomware dan tantangan yang ditimbulkan oleh cryptocurrency.

Baca Juga: Seleksi Mandiri UNY Sedang Dibuka, Berikut 9 Pilihan Jalur dan Waktu Pendaftarannya

Di sela-sela KTT NATO di Brussel pada 14 Juni 2021 nanti, Joe Biden juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Sullivan mengatakan pembicaraan dengan Erdogan akan meluas mencakup Mediterania timur, Suriah, dan Afghanistan serta bagaimana menangani perbedaan yang muncul antara kedua negara.

Dia mengatakan bahwa Joe Biden dan Erdogan, yang sudah saling kenal selama bertahun-tahun sekarang, menantikan kesempatan "bisnis" untuk meninjau hubungan bilateral secara luas.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x