China Kecam Latihan Angkatan Laut AS-Australia di Laut China Selatan

- 12 Juni 2021, 08:44 WIB
Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Gaston Laborde

PR SOLORAYA - China pada Jumat, 11 Juni 2021 kemarin mengecam dan mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Australia telah 'melenturkan otot' dengan mengadakan latihan angkatan laut mereka baru-baru ini di Laut China Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kedua negara seharusnya melakukan hal-hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional, daripada 'melenturkan otot' mereka.

China menggarisbawahi sensitivitas pemerintahannya atas jalur air strategis yang diklaim sebagai miliknya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari CTV News pada Sabtu, 12 Juni 2021.

Armada ketujuh Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Curtis Wibur dan fregat Angkatan Laut Australia HMAS Ballarat telah menyelesaikan satu pekan operasi bersama di Laut China Selatan.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 12 Juni 2021, Pasien Covid-19 yang Meninggal Mencapai 3,8 Juta Jiwa

Operasi itu termasuk latihan manuver bersama dengan memasok kapal, operasi helikopter lintas dek dan latihan meriam tembakan langsung.

“Kapal-kapal mengasah keterampilan pelaut tingkat lanjut mereka di lingkungan bersama sambil menegakkan normalitas operasi rutin di seluruh wilayah sesuai dengan hukum internasional,” kata Angkatan Laut AS.

Diketahui sebelumnya, para tetangga AS dan China telah menolak klaim Beijing atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui perdagangan senilai Rp14,2 kuadriliun setiap tahun.

Baca Juga: Tarik Ulur Nasib Teh Ninih yang Super Sabar, Aa Gym Kembali Gugat Cerai Sang Istri

Australia telah bergabung dengan mereka dalam mengungkapkan keprihatinan atas kehadiran China yang semakin meningkat di Laut China Selatan.

Terutama melalui pembangunan pulau-pulau buatan yang dibangun di atas terumbu karang di kelompok pulau Spratly yang sangat disengketakan.

Akibatnya, Taiwan, Filipina, Brunei, Malaysia serta Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China.

Baca Juga: SPMB Jalur Mandiri UNS 2021 untuk Sarjana, Catat Persyaratan, Jadwal dan Biaya Pendaftaran

China pada bagiannya menyebut kehadiran angkatan laut AS di Asia Tenggara sebagai ancaman terbesar bagi keamanan regional.

Terutama desakan AS untuk berlayar dekat dengan wilayah yang dikuasai China dalam apa yang disebut operasi kebebasan navigasi.

Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran, Beijing berencana menjamu menteri luar negeri dari 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada pekan ini.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada mereka bahwa pemerintahnya tetap berkomitmen untuk mencegah konflik dengan menandatangani kode etik yang telah lama terhenti tentang kegiatan di Laut China Selatan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah