Mengenal Hotline Penghubung Korea Utara-Korea Selatan yang Dibuka Lagi usai Setahun Putus

- 27 Juli 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi batas Korea Utara dan Korea Selatan. Mari mengenal hotline penghubung Korea Utara dan Korea Selatan, hotline itu kembali dibuka setlah 1 tahun putus.
Ilustrasi batas Korea Utara dan Korea Selatan. Mari mengenal hotline penghubung Korea Utara dan Korea Selatan, hotline itu kembali dibuka setlah 1 tahun putus. /Pixabay/Peter Anta

PR SOLORAYA - Korea Selatan dan Korea Utara kembali membuka hotline mereka pada Selasa, 27 Juli 2021, setelah kekosongan komunikasi selama setahun yang telah memicu ketegangan dan memperburuk hubungan.

Setidaknya 49 hotline telah dibuat antara kedua Korea sejak tahun 1970-an, dan Seoul melihat itu sebagai alat penting untuk mencegah kesalahpahaman dari perkembangan militer yang tak terduga, terutama di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ) mereka yang dijaga ketat.

Garis tersebut juga dimaksudkan untuk mengatur pertemuan diplomatik, mengoordinasikan lalu lintas udara dan laut, memfasilitasi diskusi kemanusiaan, meminimalkan dampak dari bencana alam, dan bekerja sama dalam masalah ekonomi.

Baca Juga: Juventus Akan Jual Aaron Ramsey dan Bawa Pulang Miralem Pjanic, Eks Pemainnya dari Barcelona

Tetapi Korea Utara yang terisolasi sering memutuskan saluran hotline pada saat kondisi menegang, terutama ketika negosiasi yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan misilnya.

Korea Utara memutuskan hotline pada 9 Juni 2020 lalu setelah pertemuan puncak Februari 2019 yang gagal antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan eks Presiden AS Donald Trump yang dimediasi oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Akibatnya Korea Utara menyerang Seoul, dan beberapa hari kemudian, mereka meledakkan kantor penghubung bersama yang diluncurkan di kota perbatasan Kaesong pada 2018, sebagaimana dikutip PRSoloraya.com dari Metro US pada Selasa, 27 Juli 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Dandelions Milik Ruth B, Sedang Hits di TikTok

Hal itu merupakan pukulan lebih lanjut bagi upaya untuk membujuk Kim agar meninggalkan senjata nuklir, serta harapan Moon untuk membangun perdamaian dengan tetangga yang tidak menentu.

Sebelum peristiwa itu, hotline terakhir terputus pada 2016 di tengah uji coba rudal balistik dan nuklir milik Korea Utara.

Selama periode itu, pejabat Korea Selatan terkadang menggunakan pengeras suara untuk meneriakkan pesan di Area Keamanan Gabungan (JSA) di Panmunjom, satu-satunya tempat di sepanjang DMZ tempat pasukan dari kedua belah pihak berdiri berhadap-hadapan.

Baca Juga: Lirik Lagu Gyopo Hairstyle dari Peakboy beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Ketika saluran dipulihkan pada tahun 2018, pejabat penghubung sering berbicara menggunakan konsol telepon desktop yang berasal dari tahun 1970-an, masing-masing seukuran kulkas kecil.

Mereka biasanya bertukar salam atau pemberitahuan singkat, dan mesin faks digunakan untuk mengirim pesan dan dokumen terperinci, demikian kata pejabat Seoul.

Sistem ini memiliki layar komputer, disk drive, port USB, dan dua handset telepon berkode warna. Telepon merah untuk menerima panggilan masuk dari Utara dan yang hijau untuk panggilan keluar.

Baca Juga: Terputus 13 Bulan, Korea Utara Sambut Baik Pemulihan Jalur Hotline ke Korea Selatan

Tidak ada nomor lain yang dapat dipanggil, karena telepon hanya terhubung ke nomor satu sama lain, Korea Selatan dan Korea Utara.

Semua sistem melibatkan peralatan serupa, meskipun sistem yang lebih baru dipasang pada 2009, demikian menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antarKorea dan mengoperasikan sebagian besar hotline.

Moon dan Kim telah setuju untuk membuka jalur telepon langsung antara kantor mereka, tetapi pejabat Seoul mengatakan pada 2019 bahwa itu tidak pernah digunakan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Metro US


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x