Network
BERITASOLORAYA.com - Serangan Cyber, memang membuat beberapa negara panik dan siaga. Di era digital sekarang, perang tidak hanya perang dengan teknologi militer yang mutakhir, tapi juga perang siber atau Cyber War.
Bahkan baru - baru ini, berbagai lembaga penting di negara Indonesia, sempat mengalami serangan siber. Mulai dari pencurian data sampai situs pemerintah yang diretas.
Masalah serangan siber ini, dianggap serius oleh Amerika Serika. Lewat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengumumkan hadiah hingga $ 10 juta (Rp143,1 M) untuk memburu organisasi kejahatan maya atau cyber crime bernama DarkSide.
Baca Juga: Harta Kekayaan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Mencapai Rp 179,9 Miliar (4)
Dilansir dari PikiranRakyat.com yang berjudul AS Tawarkan Hadiah Rp143,1 M untuk Memburu Organisasi Cyber Crime 'DarkSide' Berbasis Rusia Amerika sendiri, akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi yang mengarah kepada lokasi siapapun dan juga posisi dan ketua kunci di DarkSide.
Menurut FBI sendiri, DarkSide merupakan organisasi kejahatan dunia maya atau cyber crime yang berbasis di Rusia.
FBI sendiri mengatakan, kalau DarkSide bertanggung jawab kepada serangan siber pada bulan Mei lalu, dimana menargetkan Colonial Pipeline.
Baca Juga: Laskar Militan Pembela Tanah Air Berikan Surat Berisi Ancaman kepada Aktivis Veronica Koman
Serangan siber tersebut, menyebabkan penutupan selama berhari - hari yang menyebabkan lonjakan harga gas, panic buying, dan kekurangan bahan bakar lokal di AS Tenggara.
Departemen Luar Negeri juga mengatakan menawarkan hadiah hingga $5 juta (Rp71,5 M) lainnya.
Hadiah tersebut, nantinya akan ditawarkan untuk informasi yang bisa mengarah kepada penangkapan dan juga hukuman negara manapun, yang mencoba berpartisipasi dalam insiden ransomware DarkSide.
