Bantah Danai Proyek Ganja Taliban di Afghanistan, Ini Penjelasan Perusahaan Medis Australia

- 27 November 2021, 02:32 WIB
Ganja
Ganja /pixabay

BERITASOLORAYA.com - Sebuah perusahaan konsultan medis kecil di Australia, Cpharm, tengah menghadapi badai berkaitan dengan Taliban yang berkuasa di Afghanistan pada Kamis, 25 November 2021.

Hal ini karena, perusahaan medis Cpharm sudah menyetujui untuk mendanai pabrik pengolahan ganja di Afghanistan. Proyek ganja ini, nantinya akan diolah oleh Taliban dan proyeknya bernilai 450 juta dolar AS atau Rp.6,4 triliun.

Hal ini diberitakan oleh media Afghanistan, dimana perwakilan Cpharm yang berbasis di Australia sudah bertemu dengan pejabat kontra-narkotika di Kementerian Dalam Negeri. Pertemuan tersebut berlangsung, untuk membahas produk obat-obatan dan krim di pabrik Cpharm, serta menawarkan ganja legal yang tersebar luas di sana.

Baca Juga: Penjelasan 4 Perbedaan Otak Pria dan Wanita !

Laporan tersebut akhirnya dikutip oleh berbagai media di seluruh dunia, dengan menyebut perusahaan Australia, dan mengulangi klaim perihal warga Australia. Tapi, hal tersebut dibantah langsung oleh Cpharm Australia dan mengklaim kalau tidak memiliki transaksi di luar negeri yang melibatkan tanaman ganja.

"Kami hanya mencoba mencari tahu apa yang akan kami lakukan untuk menghentikannya," kata kepala keuangan Cpharm Australia, Tony Gabites.

"Kami mungkin mendapat 40 atau 50 panggilan hari ini. Itu di luar kendali dan semua itu bohong," sambungnya.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Lakukan Ini Agar Semangat Belajar Anak Meningkat.


Perwakilan Cpharm sendiri menyebut, kalau media justru tidak melakukan konfirmasi ke perusahaan terlebih dahulu, sebelum melakukan publikasi. Gabites menduga laporan itu berasal dari twit akun Taliban yang menyebut sebuah perusahaan bernama Cpharm, merujuk pada organisasi lain di tempat lain di dunia dengan nama yang sama.

Cpharm Australia sendiri memberikan saran medis tentang produk farmasi dan juga bukan produsen. Sehingga, Cpharm tidak mengambil kontrak apapun dengan taliban soal proyek ganja bernilai besar tersebut. Cpharm sendiri, juga siap mengambil tindakan hukum untuk berita-berita akan  merugikan bisnis mereka dan berita-berita yang tidak benar soal proyek tersebut.

Baca Juga: Gangguan Tidur pada Anak yang Harus diketahui

Akan tetapi, diharapkan kabar tersebut tidak memberikan dampak jangka panjang bagi mereka.

"Sebagian besar perusahaan yang kita tangani akan melihat artikel itu dan tertawa," kata Gabites.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x