BERITASOLORAYA.com - Amerika Serikat dan NATO mengutuk perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Hal ini dianggap sebagai sesuatu tindakan yang berbahaya dan tidak dapat diterima.
Sementara Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak mengesampingkan penerapan sanksi baru terhadap energi Rusia.
Baca Juga: Terbaru! Kim Hyun Joong Akan Menikah, Begini Berita Resminya
Dalam mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan senjata nuklir Rusia untuk meningkatkan kesiapan peluncuran, Putin mengutip "pernyataan agresif" dari sekutu NATO dan sanksi luas yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa tindakan Putin telah meningkatkan konflik dan "tidak dapat diterima."
Thomas-Greenfield juga mengatakan bahwa Amerika Serikat terus mencari tindakan baru yang lebih keras terhadap Rusia.
Baca Juga: Korea Utara Mengatakan Penembakan Rudal Adalah Tes untuk Mengembangkan Satelit Pengintai
Di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS juga menggambarkan perintah nuklir Putin sebagai eskalasi.