“Rusia harus menghentikan pernyataan retorika tentang Nuklir, itu berbahaya dan tidak bertanggung jawab sama sekali,” kata Jens Stoltenberg menambahkan.
“Namun, jangan ada keraguan dan kesiapan kita dalam melindungi dan membela sekutu dari ancaman apa pun kapan saja,” tutur Jens menyiagakan anggota-anggotanya.
Baca Juga: Simpan Permanen Akun LTMPT Diperpanjang, Ini yang Harus Diperhatikan
Kendati demikian, NATO menegaskan posisinya, yakni sebagai pihak netral. “Kami memberikan dukungan ke Ukraina, tetapi kami bukan bagian dari konflik,” katanya.
Jens Stoltenberg turut meminta sikap China untuk memberikan bantuannya. Seruan kepada China itu dinyatakan bukan untuk memusuhi Rusia, namun untuk membantu pihak yang dirugikan.
"Bagi NATO, China menjadi perhatian khusus, dan untuk pertama kalinya kami (NATO) mempertanyakan beberapa prinsip utama keamanan (China), termasuk pandangannya pada hak setiap negara di Eropa," kata Jens kepada wartawan di Brussel.
Baca Juga: 9 Manfaat Membaca Buku untuk Anak yang Menjanjikan, Jangan Sampai Terlewat
Stoltenberg bahkan meminta para pemimpin NATO yang akan bertemu di Kamis untuk sama-sama menggiring China dalam pihaknya.
"Kami berusaha untuk meminta China mengutuk invasi dan untuk terlibat dalam upaya diplomatik untuk menemukan cara damai untuk mengakhiri perang secepat mungkin," katanya menjelaskan.*** (Irwan Suherman - Pikiran Rakyat)