Partai Republik Kecam Penggeledahan Rumah Donald Trump oleh FBI, Sebut Insiden sebagai Bagian dari Politik

- 11 Agustus 2022, 18:05 WIB
Rumah Mantan Presiden AS Donald Trump digerebek FBI.
Rumah Mantan Presiden AS Donald Trump digerebek FBI. /REUTERS/Marco Bello/

Ketua DPR Nancy Pelosi mengecam pernyataan McCarthy terutama bagian Partai Republik akan mengambil alih DPR setelah pemilihan paruh waktu mendatang pada November.

“Tidak ada orang yang berada di atas hukum. Bahkan presiden AS maupun mantan presiden AS,” kata Pelosi.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Al Jazeera, Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menekankan bahwa Presiden Joe Biden tidak memiliki informasi sebelumnya terkait penggeledahan ini.

Baca Juga: Dalam Extraordinary Attorney Woo, Kang Tae Oh Peluk Mesra Park Eun Bin. Kenapa Tidak Sesuai Naskah?

“Presiden tidak diberitahu dan tidak menyadarinya. Tidak ada seorang pun di Gedung Putih yang diberi tahu,” kata Jean-Pierre. “Namun, presiden percaya bahwa penyelidikan Departemen Kehakiman harus bebas pengaruh politik.”

Sementara itu, Donald Trump telah mengumumkan bahwa sejumlah besar agen FBI telah memasuki rumahnya di Mar-a-Lago dalam ‘serangan mendadak’. Ia juga menambahkan bahwa FBI mengepung rumahnya dan mendobrak brankasnya.

Trump menggambarkan pencarian itu sebagai bagian dari politik yang dilakukan Demokrat untuk mencegahnya mencalonkan diri lagi pada tahun 2024. Ia menyebutnya sebagai penganiayaan politik.

Baca Juga: Heboh Harga Mie Instan Akan Naik Tiga Kali Lipat, Ini Kata Mendag Zulkifli Hasan

Penggeledahan dilakukan melalui surat perintah yang disetujui hakim karena sifat kasus yang bersifat berbahaya dan adanya keterlibatan seorang mantan presiden.

Lauren Boebert, seorang anggota parlemen sayap kanan membandingkan perilaku FBI dengan perilaku polisi rahasia Nazi yaitu Gestapo yang mirip karena insiden ini.

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah