Pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memimpin prakarsa pendidikan bagi anak.
Ia berfokus ingin mengupayakan setiap anak dapat bersekolah serta dapat meningkatkan keahliannya yang diperoleh di sekolah.
Selain itu, menerapkan kebijakan tentang pendidikan untuk mempromosikan perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Hari Anak Sedunia bukan hanya hari untuk merayakan anak-anak, tetapi untuk menyadarkan anak-anak di seluruh dunia yang telah mengalami kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Pasalnya, masih banyak anak yang dieksploitasi sebagai buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan baik itu agama, isu minoritas, maupun disabilitas.
Diharapkan dengan diperingatinya Hari Anak Sedunia ini, anak dapat diperlakukan sebagaimana mestinya dan mendapatkan apa yang menjadi haknya.***