BERITASOLORAYA.com - Bagaimana cara mengatur menu saat bulan puasa agar tubuh tetap prima?
Untuk menyambut bulan suci Ramadhan, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana mengatur menu makanan saat buka puasa.
Seorang Ahli Gizi, Yuli Mardianti mengatakan bahwa perlu adanya pengaturan dalam berbuka puasa agar tubuh bisa tetap sehat dan prima.
Baca Juga: Cek Penyaluran Tunjangan Sertifikasi Guru Ditunda karena Ini, Berikut Ketentuannya
Dikutip BeritaSoloRaya.com, dari Majalah Kesehatan Muslim edisi pertama, Yuli menyebut ada empat hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam menjalani ibadah puasa.
Pertama, saat berbuka puasa sebaiknya, berbuka dengan makanan-makanan atau minuman-minuman yang manis.
Diketahui bahwa gula darah sendiri merupakan sumber energi utama tubuh, yang menyebabkan lemas dan mengantuk jika konsentrasinya di bawah normal. Untuk mengganti tenaga yang hilang, dibutuhkan sajian manis saat berbuka puasa.
Kedua adalah mengonsumsi kurma saat berbuka puasa. Jika tidak ada kurma maka minimal air putih.
Kurma sendiri merupakan makanan yang sangat kaya nutrisi namun relatif rendah kalori sehingga kurma tidak membuat tubuh gemuk.
Setelah puasa 14 jam, organ pencernaan kita istirahat dan gula darah tubuh juga akan rendah.
Oleh karena itu, minum air dingin sebaiknya dihindari. Namun, pilihlah air hangat yang rendah gula dan konsumsilah buah, karena keduanya mudah diserap tubuh.
"Namun, yang perlu Anda waspadai adalah makanan yang terlalu manis hanya akan meningkatkan gula darah secara drastis dan memicu produksi insulin yang berlebihan," tulis Yuli.
Akibatnya, penumpukan gula darah yang tinggi disimpan sebagai lemak tubuh.
ketiga adalah menghindari hidangan besar seperti nasi dan lauk pauk terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari syok pada organ pencernaan yang sebelumnya tidak aktif dalam waktu yang cukup lama.
"Walaupun kita makan hidangan utama dengan kondisi baru saja berpuasa, perut akan gampang kenyang, sehingga kita jadi malas untuk sholat maghrib," katanya.
Karena itu, hidangan utama bisa dinikmati setelah sholat maghrib. Tidak perlu menu yang mewah, cukup dengan menu yang sederhana. Namun mengandung gizi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral lebih baik.
Baca Juga: Ingin Travelling dengan Kereta? Berikut Tarif Khusus dan KA Tambahan di Bulan Februari 2023
Misalnya, suatu makanan memiliki komposisi makanan pokok (nasi, mie, mi), sayur, lauk nabati (tahu, tempe), lauk hewani (daging, ayam, ikan), buah-buahan (semangka, jeruk, melon, pepaya) dan lainnya.
“Bila ingin optimal, kerja organ pencernaan dalam tubuh, kita harus mengunyah makanan dengan baik dan tidak terburu-buru menelannya,” kata Yuli.
Keempat, perbanyak konsumsi air putih di malam hari dan hindari mengkonsumsi kopi setelah berbuka puasa.
Mengonsumsi air putih pada malam hari bisa ditingkatkan setelah sholat tarawih sebelum tidur. Hal ini penting untuk menjaga stamina serta tubuh mengembalikan cairan tubuh setelah seharian berpuasa.
Baca Juga: Calon ASN PPPK Merapat, Segini Jumlah Gaji yang Akan Masuk Kantong, Ada Kenaikan?
Sebaliknya hindari minum kopi, karena kopi mengandung zat diuretik yang dapat merangsang tubuh untuk sering buang air kecil sehingga menyebabkan hilangnya cairan tubuh.
Keempat, perbanyak minum air putih di malam hari dan hindari minum kopi setelah berbuka puasa.
Konsumsi air malam dapat ditingkatkan setelah sholat tarawih sebelum tidur. Hal ini penting untuk mengembalikan cairan tubuh setelah seharian berpuasa.
Sebaliknya hindari minum kopi, karena kopi mengandung zat diuretik yang dapat merangsang tubuh untuk sering buang air kecil sehingga menyebabkan hilangnya cairan tubuh.***