Peringatan dari Menkes: Kebiasaan Merokok Hilangkan Kesempatan Beri Protein Hewani pada Anak

- 15 Maret 2023, 08:58 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberi peringatan bahwa merokok dapat menghilangkan kesempatan orang tua untuk memenuhi kecukupan protein hewani pada anak
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberi peringatan bahwa merokok dapat menghilangkan kesempatan orang tua untuk memenuhi kecukupan protein hewani pada anak /Dok. Humas Setkab

BERITASOLORAYA.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa perilaku merokok dalam keluarga dapat menghilangkan kesempatan orang tua untuk memberikan protein hewani pada anak.

Lantas, Menkes Budi menerangkan hubungan antara rokok dengan protein hewani, yang berarti jika terdapat seorang kepala rumah tangga yang aktif merokok, itu akan menghilangkan kesempatan untuk membeli telur yang merupakan salah satu sumber protein hewani.

Menkes Budi mengungkapkan bahwa determinan paling besar dari terjadinya stunting yakni pada saat ibu hamil dan ketika anak selesai masa ASI eksklusif, yang membutuhkan Pendamping Makanan Tambahan (PMT) lebih, utamanya protein hewani sebagai suatu upaya dalam mencegah anak terkena stunting.

Baca Juga: Meski Gagal Penempatan, 3.043 P1 PPPK Guru 2022 Tetap Diutamakan Jadi ASN, Selamat!

“Protein hewani dalam bentuk pencegahan stunting ini terdapat dalam telur, susu, ikan, dan daging,” kata Menkes Budi dalam Talk Show Protein Hewani Cegah Stunting, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh pada Selasa, 14 Maret 2023.

Menkes Budi menilai perilaku merokok yang dilakukan secara terus-menerus bisa menghilangkan kesempatan untuk membeli telur.

Hal tersebut senada dengan adanya hasil penelitian yang menunjukkan bahwa selama ini banyak keluarga yang menghabiskan uangnya untuk rata-rata tiga bungkus rokok dalam sehari.

Harga tiga bungkus rokok tersebut seharusnya dapat untuk membeli telur. Maka, Menkes Budi juga mengingatkan kepada keluarga agar mau berhenti merokok dan mengalokasikan uangnya untuk membeli telur sebagai asupan nutrisi penting bagi anak.

Baca Juga: P1 PPPK Guru 2022 yang Kena Pembatalan Penempatan Jangan Khawatir, Tetap Jadi Prioritas, Tidak Usah Tes Lagi?

Budi mengingatkan keluarga di Indonesia supaya lekas mengalihkan uang rokok itu untuk memenuhi gizi anak dan ibu hamil.

Menkes Budi memberi imbauan kepada setiap anggota keluarga untuk memastikan agar bayi di dalam kandungan tidak mengalami kekurangan gizi. Tak kalah pentingnya, jangan sampai ibu jadi kekurangan gizi serta mengalami anemia.

Muhammad Rizal M Damanik, selaku Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN turut menambahkan apabila dikaitkan dengan perilaku merokok, data pengeluaran biaya rumah tangga untuk rokok bahkan jauh lebih besar ketimbang untuk pengeluaran makanan yang bergizi.

Baca Juga: THR dan Gaji ke 13 Dipercepat Pemberiannya, Ini Kategori ASN yang Akan Mendapatkan, Cek Golongan Kamu...

“Disayangkan sekali. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang akibat kurangnya gizi maupun infeksi yang terjadi secara berulang. Rokok termasuk salah satu faktor penghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi,” katanya.

Untuk itu, Rizal meminta TPK atau Tim Pendamping Keluarga untuk lebih meningkatkan penyuluhan karena masih banyak masyarakat yang belum cukup paham akan pentingnya sumber-sumber makanan bergizi dan tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli rokok.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa saat pembahasan soal stunting merupakan pembicaraan Indonesia pada 20 tahun mendatang.

Pasalnya masalah stunting ini merupakan persoalan intergenerasi. Jika saat ini bayi banyak yang mengalami stunting, maka ini akan menjadi masalah bagi generasi yang akan datang. Jadi, sangat penting untuk dapat segera menangani masalah stunting.***

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x