Gus Baha: Nabi Membolehkan Berbohong itu Bukan Hukum Sebenarnya, Tapi Hukum Tahapan

25 Januari 2022, 11:05 WIB
Gus Baha: Nabi Membolehkan Berbohong itu Bukan Hukum Sebenarnya, Tapi Hukum Tahapan /


BERITASOLORAYA.com - Berbohong memang identik dengan perbuatan tercela.

Hal ini juga harus dihindari oleh setiap orang islam.

Namun ternyata, berbohong tidak berpengaruh terhadap ibadah seseorang.

Baca Juga: Simak! Cara Mengetahui Anda Terkena Omicron Menurut Ahli, Pelajari Detailnya

Mari kita simak cerita Gus Baha tentang sebuah hadis yang menceritakan bagaimana sikap nabi terhadap ibadah orang yang berbohong.

Cerita ini dilansir BeritaSoloRaya.com dari salah satu video di kanal Youtube SANTRI GAYENG yang diunggah pada 19 Januari 2022.

Gus Baha menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah ditanya oleh seseorang yang suka berbohong.

Baca Juga: Orang Tua Harus Paham, Ajarkan Rasa Kasih Sayang kepada Anak. Begini Caranya Menurut Buya Yahya

Ia bertanya apakah ia boleh melakukan ibadah seperti sholat zakat dan ibadah lainnya walau ia suka berbohong.

"Ya Rasulullah, saya ini mau masuk Islam, tapi penyakit dasar saya ini suka bohong, apa boleh saya sholat, zakat, tapi tetap bohong?" ujar Gus Baha menirukan ucapan orang yang bertanya kepada Rasulullah.

Nabi Muhammad kemudian menjawab bahwa ia boleh melakukan ibadah.

Baca Juga: Lirik Sholawat Syaikhona – Muhammad Hadi Assegaf, Merdu dan Menyentuh Kalbu

“Tidak apa-apa. Kamu yang penting sholat,” kata Gus Baha.

Setelah orang yang bertanya pergi, jawaban tersebut diprotes oleh sahabat.

Sahabat mempertanyakan apakah jawaban tersebut berarti Rasulullah menghalalkan berbohong.

Baca Juga: Menikah Bisa Jadi Haram Walaupun Rukun dan Syaratnya Telah Terpenuhi. Simak Penjelasan Gus Baha

Lantas Rasulullah menjawab,

"Tidak, berbohong itu tidak halal," ucap Gus Baha menirukan ucapan Rasulullah.

Kemudian Rasulullah melanjutkan penjelasan bahwa ketika orang tersebut sholat, maka dengan sendirinya ia akan merasa tidak nyaman dengan kebohongan yang ia lakukan.

Baca Juga: NCT 127 Raih Daesang di Seoul Music Awards 2022, Ternyata Ini Mimpi Doyoung yang Sempat Hilang

"Kalau dia sholat, nanti dia akan jijik sendiri dengan kebohongan yang ia lakukan," ucap Gus Baha menirukan ucapan Rasulullah.

Gus Baha kemudian menekanan bahwa, hukum yang dibuat oleh Rasulullah dan para ulama terkadang bukanlah hukum sebenarnya, tetapi hukum tahapan.

"Kadang orang alim itu berfatwa hukum tahapan, bukan hukum sebenarnya,” ucap Gus baha.

Baca Juga: Kontestan Single’s Inferno dan YouTuber Free Zia Tuliskan Surat : Saya Tidak Bisa Sadar...

"Berarti ketika Nabi membolehkan berbohong itu bukan hukum sebenarnya, melainkan itu hukum tahapan. Ini yang paling sulit di bab fiqih dakwah," tutup Gus Baha.

Berikut penjelasan Gus Baha melalui video. Simak pada menit ke 7.

 Wallaahu A'lam***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler