BERITASOLORAYA.com- Ustadz Adi Hidayat menyampaikan tanda-tanda Allah menginginkan seseorang menjadi ahli surga.
Seperti diketahui bahwa surga merupakan tempat yang indah yang didambakan semua orang.
Atas hal itu, Ustadz Adi Hidayat menyatakan bahwa Allah telah berjanji dalam Al-Qur'an.
Janji Allah: Barangsiapa yang beramal Sholeh, laki-laki maupun perempuan, maka Allah akan merubah kehidupannya lebih baik lagi.
Baca Juga: Beberapa Jenis Bunga Ini Bisa Dimakan Lho, Kenali Macamnya di Sini
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menyatakan tentang ciri utama kebaikan Dimata Allah dan Rasul-Nya.
"Ciri pertama kebaikan yang menjadi nilai kebaikan di mata Allah dan Rasul-Nya, ternyata bukan meningkatnya harta, bukan bertambahnya kedudukan," ujarnya.
Ciri bertambahnya kebaikan disebut oleh Rasulullah dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
Baca Juga: Bingung Tentukan Kado Ulang Tahun? Berikan Saja Jenis Bunga Ini di Hari Istimewanya
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
MAN YURIDILLAHU BIHI KHOYRAN
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya,
يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
YUFAQQIHHU FIDDIIN
Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama.“
artinya:
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama.“ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
"Siapa yang diinginkan Allah untuk berubah menjadi orang yang lebih baik, dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya,
Ciri pertamanya
يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
YUFAQQIHHU FIDDIIN
Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama. Maka Allah akan pahamkan mengenai urusan agamanya," tandas Ustadz Adi Hidayat.
Allah akan memberikan dorongan motivasi agar orang itu mau belajar mengenai urusan agama.
"Kalau misal Anda bertambah harta, itu belum tentu baik kalau kita jauh dari Allah. Promosi jabatnya, meningkat kedudukannya, tapi semakin jauh dari Allah, sholatnya ditinggalkan, tidak konsisten lagi ibadahnya, itu belum tentu tanda kebaikan," ujarnya.
Namun, apabila Allah menginginkan seseorang menjadi baik, dipahamkannya mengenai urusan agamanya, akan paham yang halal dan yang haram.
"Dia mengerti yang Sunnah dan bidah, dia mengerti apa yang harus dikerjakan dan ditinggalkan, dengan itu dia tinggalkan yang haram dan kerjakan yang baik," katanya.
Ustadz Adi melanjutkan bahwa orang tersebut, meskipun dirinya meninggalkan yang menguntungkan dalam urusan dunia, maka Allah akan berikan janjinya dan diganti lebih baik.
"Dia meninggalkan pekerjaan yang banyak ribanya, pindah dengan pekerjaan yang dekat dengan Allah,maka Allah akan berikan janjinya, diganti yang lebih baik lagi," tuturnya.
"Orang yang masih belum ada pancaran Rahmat Allah, dia akan kejar dunia sepuluh juta yang penting masih sholat," tambah Ustadz Adi Hidayat.
Namun, apabila orang yang hijrah dapat bimbingan Allah, Allah akan memberikan jaminan sebagimana surat keempat dalam Al-Qur'an ayat ke 100.
Baca Juga: Siap-Siap! IVE akan Comeback di Bulan Agustus
Yang Artinya: "Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
"Siapa yang bertekad hijrah kepada fisabilillah maka Allah berjanji, harta yang dianggap rugi, Allah akan ganti yang lebih banyak. Kurang dari penyakit,dirumah berkah gak ada persoalan," ucapnya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa menuntut ilmu itu jika dijalani dengan baik, kata Rasulullah itu pertanda kebaikan yang kedua baru kehidupan.
Baca Juga: Sekilas 5 Hewan Ini Mirip Banget dengan Kucing, Jangan Sampai Keliru!
"Lihat akhiratnya, al-Bukhari di adabul mufrod dalam hadist ayat, Muslim, At Tirmidzi, al-jami'ah shohih, Ibnu Majah 219 paling lengkap," pungkasnya.
"Siapa yang menyiapkan dirinya, perangkat dari tempat dia tinggal, menuju satu tempat untuk belajar dari sebagian tuntunan agamanya, sedikit saja, maka Allah akan ringankan langkahnya menuju surga," lanjutnya.
Wallahu A'lam.***