5 Cara Mendidik Anak Dalam Kandungan ala Islam dari Buya Yahya, Nomor 3 Wajib Dipenuhi

23 Juli 2022, 15:31 WIB
Buya Yahya berikan penjelasan tentang wudhu di dalam kamar mandi /Tangkap layar YouTube/ Al-Bahjah TV.


BERITASOLORAYA.com - Cara mendidik anak dalam kandungan sangat penting bagi ibu hamil. Buya Yahya memberikan tips tersebut ala islam.

Diketahui bahwa saat dikandungan ruh anak dapat merasakan, untuk itu cara mendidik anak dalam kandungan menurut Islam sangat penting.

Ternyata cara mendidik anak dalam kandungan dalam islam, terdapatkiat-kiat yang harus dipraktekkan.

Kiat-kiat mendidik anak tersebut bertujuan untuk merangsang tumbuh kembang anak. Mendidik anak dalam kandungan adalah langkah awal, sebelum lahir.

Baca Juga: Penting! Syarat dan Cara Perbaikan Berkas Pendaftaran PPPK 2022 Prioritas dan Umum saat Seleksi PPPK Dibuka

Saat usia kandungan sudah lebih empat bulan, anak didalamnya dapat merespon secara aktif terhadap gerak orang tua.

Berikut kiat-kiat mendidik anak dalam kandungan ala Islam dari Buya Yahya. Harus dilakukan suami dan istri saat mengandung.

1. Berdoa

Buya Yahya memberikan tips pertama untuk Orang tua hendaknya berdoa agar kelak anaknya menjadi anak yang sholeh atau Sholehah.

"Memohon sama Allah sebanyak-banyaknya. Ini doa. jangan lupa, sebanyak-banyaknya," ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Indonesia Pusaka Karya Ismail Marzuki

2. Kurangi Maksiat

Buya Yahya juga memberitahukan kepada kedua orang tua agar mengurangi maksiat, terutama ibu. Apapun yang dilakukan ibu kan mempengaruhi janin dalam kandungan.

"Yang dilakukan saat maksiat, berpengaruh kepada janin, tontonan seorang istri akan ditonton, dilihat," tukasnya.

Selain itu, perlu diketahui bahwa mendidik anak pertama dilakukan saat dikandungan. Kedua, mendidik anak saat lahir, saat mulai berbicara, mendidik anak saat mulai akil baligh dan mendidik anak jika melanggar.

Buya mengatakan bahwa saat dikandungan, anak harus sudah dididik. Apalagi ketika ruh ditiupkan, ketika orang tua berbicara dengan baik, anak dalam janin mendengarkan.

Baca Juga: Download Modul Ajar IPAS Fase B Kelas 4 SD Siklus Air, Kurikulum Merdeka Belajar Resmi Kemdikbud

Orang tua yang ingin mengurangi maksiat, dapat memohon kepada Allah. Selain itu, memohon pula untuk ditambah dalam ketaatan.

"Mengurangi kemaksiatan terlebih dahulu, sebab maksiat mengurangi terhalanganya doa. Biar cepat dikabul kurangi maksiat, sudah. Kita memohon dengan maksiat, akan lama itu," tuturnya.

Apabila orang yang maksiat,dan doa terkabul, dikhawatirkan itu merupakan ujian dan tidak baik.

Jika masih melakukan banyak maksiat, hendaknya seorang hamba beristighfar dengan serius

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Solo, Rekomendasi Makanan Legendaris Khas Surakarta

" Tidak cukup manusia baik dengan manusia, tidak cukup. Manusia harus baik sama Allah," jelas Buya Yahya.

Sebagai hamba, manusia wajib taat dan patuh pada Allah, Tuhan yang menciptakan dirinya dan memberikan segalanya. Istilahnya menurut Islam adalah hablumin HabluminAllah baru habluminnnas.

"Baik sama manusia, tapi tidak sholat, naudzubillah," lanjut Buya.

Baca Juga: Link Download Gratis Buku Bahasa Indonesia Kelas 1 SD MI Kurikulum Merdeka Tahun 2022 untuk Siswa dan Guru

3. Rizki yang Halal

Orang tua hendaknya memberikan anaknya Rizki yang halal. Rizki yang dimakan ibu dan anak mempengaruhi tumbuh kembang anak.

" Berusaha sebisa mungkin dengan rizki yang halal. Jangan sampai kalau melakukan kebaikan menunda. Nanti berubah kalau lahir saja deh, nanti berubah kalau sudah nikah saja deh," kata Buya.

Sebelum anak dalam kandungan lahir, orang tua harus berubah menjadi baik. Menjalankan syariat Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang akan mempengaruhi kandungan.

"Perubahan saat ini, hidupnya, jalankan syariat Nabi Muhammad, karena syariat itu Nur yang nantinya akan masuk," tegas Buya.

Baca Juga: Kemdikbudristek Lakukan Sinkronasi Data Kebutuhan Guru PPPK 2022, Jumlah Peserta Ini Sudah Aman?

4. Membaca Al-Qur'an

Orang tua mencoba pula lebih sering untuk membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran dapat mempengaruhi janin dan dapat mendidik anak dalam kandungan.

5. Lembut Pada Istri

Apabila istri hamil, suami harus berlaku lembut terhadap istrinya.

"Istri ngidam, dituruti saja. Jangan sampai anak lahir, kita berantem," Kat Buya.

Sikap suami yang lembut,akan membuat istri bahagia dan itu mempengaruhi pertumbuhan anak dalam kandungan.

Buya Yahya juga memberikan tips pemberian nama anak. Dimana saat memberikan nama harus memiliki makna yang benar dan baik.

Baca Juga: Link Download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Belajar Kelas 4 SD, Resmi Kemdikbud

Lebih lanjut, dibalik nama niatkanlah dan hubungkan dengan orang-orang yang sholeh dan mulia.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Tags

Terkini

Terpopuler