Mengenal Asma’ binti Yazid, Salah Seorang Perempuan Pejuang Islam

20 Agustus 2022, 21:33 WIB
Ilustrasi Asma’ binti Yazid, Salah Seorang Perempuan Pejuang Islam /Pexels

BERITASOLORAYA.com- Salah satu Wanita pejuang Islam yang cerdas dan tangguh adalah Asma' binti Yazid. Mempelajari biografinya penting untuk menambah ilmu.

Asma’ binti Yazid nama lengkapnya Asma’ binti Yazid bin as-Sakan bin Rafi’ bin Umru’ al-Qais bin Abdul Asyhal bin Harits al-Anshariyyah al-Ausiyyah al-Asyhaliyyah.

Asma' binti Yazid merupakan wanita agung mulia dan beriman, sangat cerdas, taat beragama, pemberani, teguh, memiliki kekuatan fashahah dan balaghah.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Ojo Dibandingke’ oleh Farel Prayoga feat Suci Tacik, Trendig di Youtube

Perasaan dan emosinya sangat peka dan cerdas yang berhasil mempersembahkan teladan luar biasa dalam berbagai bidang untuk kaum wanita.

Wanita itu adalah perawi hadist yang mulia dan pejuang fi sabilillah. Asma' memiliki kekuatan akal, agama, dan keterampilan bahasa sangat sempurna sehingga dijuluki “Orator Wanita.”

Sebagaimana gadis-gadis Islam lainnya, Asma’ binti Yazid adalah lulusan madrasah nubuwah yang mulia yang menyerap langsung berbagai ajaran Islam dari sumbernya.

Tahun pertama kenabian, Asma’ binti Yazid mendatangi Rasulullah Saw sesudah hijrah dan menyatakan bai’at Islam.

Rasulullah Saw membai’at Asma berdasarkan ayat-ayat suci yang maktub dalam Surah al-Mumtahanah.

Asma’ binti Yazid mengisahkan saat dirinya mendatangi Rasulullah Saw untuk menyatakan bai’at.

Asma' berkata:

“Aku datang kepada Rasulullah Saw untuk membai’at beliau.

Aku mendekat dengan mengenakan dua gelang besar di tanganku yang terbuat dari emas.

Rasulullah Saw melihat kedua gelang itu kemudian bersabda: ‘Lepaskanlah kedua gelangmu wahai Asma’, tidakkah engkau takut jika Allah SWT memagarimu dengan api?”

Tanpa keraguan Asma’ binti Yazid melaksanakan perintah Rasulullah Saw.

Ia melepas kedua gelang itu dan mencampakkannya. Tidak diketahui siapa yang mengambil kedua gelang itu.

Baca Juga: Birukan Langit Indonesia Ajak Anak Muda Peduli Isu Lingkungan Hidup. Adakan Festival yang Dihadiri Idol K-Pop

Semenjak itu Asma’ binti Yazid ini banyak mendengarkan berbagai hadist Rasulullah dan menyerap semua ajaran-ajaran Nubuwah.

Ia juga bertanya tentang detail-detail persoalan hingga berhasil mendalami ajaran agama.

Asma'lah wanita yang pernah bertanya kepada Rasulullah Saw tentang cara bersuci dari haid bagi wanita.

Ia menganggap hal itu sebagai hak dan kesucian, tanpa perlu malu bertanya.

Sebab itu, Ibnu Abdil Barr mengatakan, “Asma’ binti Yazid adalah salah seorang wanita yang mempunyai kelebihan akal dan agama.”

Asma’ binti Yazid juga mewakili para wanita untuk berbicara kepada Rasulullah berkaitan persoalan khusus bagi wanita.

Ia mendatangi Rasulullah Saw dan berkata :

“Wahai Rasulullah Saw, aku adalah seorang utusan yang mewakili sejumlah Wanita Muslimah.

Semuanya mengatakan apa yang aku katakan dan mengikuti pendapatku.

Sesungguhnya, Allah SWT telah mengutusmu kepada laki-laki maupun wanita secara keseluruhan.

Kami beriman kepadamu dan mengikutimu. Namun, kami adalah kaum wanita yang terbatas dan lemah.

Para wanita selalu duduk di rumah, menjadi objek syahwat para laki-laki, dan mengandung anak-anak mereka.

Para laki-laki memiliki kelebihan karena bisa menunaikan shalat Jum’at, menghadiri jenazah, dan jihad fi sabilillah.

Jika mereka pergi untuk jihad, kami bekerja untuk menjaga harta mereka, kami asuh anak-anak mereka, dan kami jahit baju-baju mereka.

Wahai Rasulullah Saw, apakah kami bisa bersekutu dalam pahala mereka?”

Rasulullah menengok kepada para sahabat kemudian bertanya:

Baca Juga: Resmi! Guru Non Sertifikasi Cek SIMPKB Sekarang, Ada Kesejahteraan Honorer dari Kemdikbud

“Apakah kalian pernah mendengar kata-kata seorang wanita yang lebih baik dalam menanyakan agamanya dibandingkan dengan wanita ini?”

Sahabat menjawab, “Tidak wahai Rasulullah Saw.”

Rasulullah SAW bersabda kepada Asma’ binti Yazid :

“Pergilah wahai Asma’.

Beritahulah kepada para wanita yang ada di belakangm,
bahwa jika salah seorang dari kalian menjadi istri yang baik bagi suaminya,

mencari ridhanya, dan mengikuti apa yang sejalan dengan suaminya adalah sebanding dengan semua yang engkau tuturkan tentang para laki-laki.”

Asma’ binti Yazid pun pergi sambil mengucapkan tahlil dan takbir karena bahagia. Ia juga meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW apa yang didengar dan dipelajari.

Berlangsung hingga tahun 13 H, sesudah Rasulullah SAW wafat dan terjadilah Perang Yarmuk yang kejam dan sengit.

Dalam perang, Asma' memiliki andil sangat besar dalam jihad.

Sebagaimana dituturkan oleh al-Hafidz Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah saat membahas tentang kaum mujahidin dari kaum beriman.

Ibnu Katsir mengatakan, “Mereka (kaum Muslimin) memasuki perang yang sengit hingga para wanita pun berperang dengan sengit di belakang mereka.”

Para wanita menghadang laki-laki yang hendak mundur. Mereka pukul laki-laki dengan kayu maupun batu.

Khaulah binti Tsa’labah berteriak, “Wahai laki-laki yang meninggalkan para wanita yang takwa, Tidak lama lagi akan kalian lihat tawanan, Tanpa halangan dan tanpa ridha.”

Keterangan berikutnya, Ibnu Katsir mengatakan:

“Pada hari itu, para wanita Muslimah bergabung dalam perang.

Mereka membunuh banyak pasukan Romawi dan menghajar Muslimin yang mundur agar kembali ke medan perang.”

Di perang besar ini, Asma’ binti Yazid memiliki peran besar bersama pasukan muslim dan para pejuang mukminah.

Asma’ binti Yazid berusaha keras menyediakan senjata, air minum, mengobati luka, dan menguatkan semangat para pasukan muslim.

Ketika perang semakin genting dan situasi berkobar, Asma’ binti Yazid tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita.

Tidak ada yang diingat dan dihiraukan, kecuali dirinya adalah Muslimah dan Mukminah yang mampu berjuang sekuat tenaga.

Asma' pun mencari senjata untuk berperang melawan musuh. Tidak ada yang ia temukan selain tiang tenda. Asma’ binti Yazid meraih tiang dan terjun ke tengah barisan para mujahidin.

Baca Juga: Lirik Lagu Masih Ada Waktu oleh Ebiet G. Ade Penuh Makna, Jadi Nasihat Berharga
Dengan tiang tenda itu, Asma' menebas para musuh Allah SWT hingga berhasil membunuh sembilan tentara Romawi.

Imam Ibnu Hajar menceritakan,

“Ia adalah Asma’ binti Yazid, wanita yang ikut hadir dalam Perang Yarmuk.

Hari itu ia membunuh sembilan tantara Romawi menggunakan tiang tendanya. Setelah itu, ia hidup hingga waktu yang panjang.”

Asma’ binti Yazid meninggalkan medan perang dengan luka yang cukup berat. Tubuhnya mendapat beberapa tusukan. Namun, Allah SWT memberikan kesembuhan.

Asma’ binti Yazid meriwayatkan 81 hadist dari Rasulullah SAW.

Dari Asma’ binti Yazid, beberapa orang meriwayatkan hadistnya, yaitu Mahmud bin Amr al-Anshari (keponakannya), Abu Sufyan (budak Ibnu Ahmad), Abdurrahman bin Tsabit ash-Shamit al-Anshari, Mujahid bin Jubair, dan lainnya.

Ulama lain yang meriwayatkan dari Asma’ binti Yazid yaitu Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’I, Ibnu Majah, Muhajir bin Abi Muslim dan Syahr bin Hausyab.

Allah SWT memberi umur panjang kepada Asma'binti Yazid hingga tahun 30 H, yaitu tujuh belas tahun sesudah ia berjihad dalam Perang Yarmuk.

Wallahu A'lam.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: Ma'had Aly Sa'idusshiddiqiyah

Tags

Terkini

Terpopuler