Ada pula yang mengatakan puasa Aarafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Lantas bagaimana dengan dengan pelaksaan Puasa Arafah dengan adanya pebedaan tersebut?
Baca Juga: Puasa Arafah dan Tarwiyah. Begini Niat dan Keutamaan Ibadah di Bulan Haji Ini
Simak penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat berikut ini yang dilansir BeritaSoloRaya.com dari artikel Pikiran Rakyat bekasi.com berjudul Idul Adha 2022: Puasa Arafah Ikut Arab atau Pemerintah Indonesia?.
Ustaz Adi Hidayat menyebutkan hukum puasa Arafah itu disebut Ansiami Yaumi Arafah.
“Suka agak keliru, sebagian orang mengatakan ‘Shaum Arafah’ kalau cuma disebutkan ‘Siam Arafah’ atau ‘Puasa Arafah’ itu menunjukkan ke momentumnya, momentum orang wukuf. Maka tidak ada penafsiran (yang menyatakan) semua di seluruh negeri harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Artinya, hadist ini ingin menegaskan bahwa puasa ini dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tetapi waktu suatu daerah,” kata Ustaz Adi Hidayat kembali.
Baca Juga: Puasa Sunnah Arafah dan Tarwiyah. Begini Niat Untuk Melaksanakannya
Kalau suatu tempat, daerah, atau negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka kita bisa menunaikan puasa tersebut.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menyarankan umat untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.