PR SOLORAYA – Belakangan ini publik dibuat heboh dengan puluhan pegawai KPK termasuk penyidik senior Novel Baswedan yang dikabarkan tidak lolos tes kebangsaan sebagai proses alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pasalnya, proses peralihan status KPK menjadi ASN tersebut, banyak menimbulkan kontroversial di kalangan para pejabat, akademisi dan masyarakat.
Beberapa kalangan menilai, dengan peralihan KPK menjadi ASN dan tentunya dibawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akan menjadi cikal bakal KPK dapat di setir oleh pemerintah.
Baca Juga: Surat Al-Qadr dan Artinya, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin
Hal ini mengingat bahwa KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independent atau tidak terikat, serta berdiri sendiri.
Politikus Fraksi PKS Mardani Ali Sera ikut buka suara terkait peralihan serta pertanyaan-pertanyaan tes KPK tersebut.
Pertanyaan dalam tes itu menuai sorotan karena membahas soal qunut, doa makan, status menikah, hingga soal Habib Rizieq.
Baca Juga: Resep Bola Cokelat Tanpa Oven, Ide Kue Lebaran yang Nikmat
Mardani menilai, buntut tes tersebut akan mengakibatkan mereka terancam didepak dari KPK.
“Buntutnya, mereka terancam akan didepak dari KPK,” tulis Mardani dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari akun Instagram @mardanialisera.
Selain itu, Mardani juga mengatakan, pisau pelemahan KPK melalui revisi UU KPK kian nyata.
Baca Juga: Awas, ASN Nekat Pulang Kampung Selama Larangan Mudik Lebaran 2021 Bisa Dilaporkan, Begini Caranya
Selain revisi UU KPK kian nyata, dia juga mengatakan bahwa pertanyaan aneh dan lucu yang terdapat dalam tes ASN menjadi tanda-tanda usaha untuk 'menyeragamkan' KPK.
“Pisau pelemahan KPK melalui revisi UU KPK kian nyata. Pertanyaan aneh dan lucu dalam tes ASN menjadi tanda-tanda usaha ‘menyeragamkan’ KPK bukan dalam bab kapasitas dan integritas tapi IDENTITAS,” kata Mardani.
Singkatnya, ia menilai jika tes ASN menjadi tanda-tanda usaha ‘menyeragamkan’ KPK bukan dalam bab kapasitas dan integritas, namun dalam hal identitas.
Baca Juga: Berhasil Tumpas Kejahatan, Song Joong Ki Enggan Sebut Karakter Vincenzo Pahlawan
Lebih lanjut, Politikus PKS itu juga menyayangkan KPK, yang seharusnya dapat jadi island of integrity atau pulau integritas, dan bukan pulau pekerja teknis semata.
“Padahal KPK mesti jadi island of integrity, pulau integritas bukan pulau pekerja teknis semata,” ungkapnya.***