BERITASOLORAYA.com - Di pertandingan Sirkuit Mandalika, turut mengundang pawang hujan pada Minggu, 20 Maret 2022 lalu.
Diketahui pawang hujan yang diundang di pertandingan Sirkuit Mandalika ini turut mengeluarkan dana sampai ratusan juta rupiah.
Mengetahui hal tersebut, Rocky Gerung turut mengomentari pemerintah yang mengundang pawang hujan pada pertandingan di Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Aturan Baru Menteri PANRB untuk PNS dan PPPK, Berikut Link Resminya
Menurut Rocky Gerung, sangat disayangkan dana yang dikeluarkan oleh pemerintah sebesar Rp2,5 triliun APBN untuk acara MotoGP tahun 2022 juga turut dihabiskan untuk membayar pawang hujan.
“Sungguh ironi ketika negara mengeluarkan ratusan juta untuk pawang hujan, keluarkan dana APBN Rp2,5 triliun untuk MotoGP,” kata Rocky.
Hal ini Rocky sampaikan melalui kanal Youtubenya, Rocky Gerung yang dirilis pada Senin, 21 Maret 2022.
Lebih lanjut, Rocky juga turut menyinggung persoalan kasus ibu di Brebes yang tega menggorok leher ketiga anaknya karena kesulitan ekonomi.
“Sementara ibu di Brebes terpaksa menggorok anaknya karena tidak mau anak menderita karena lilitan ekonomi,” kata Rocky, dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung, pada Selasa, 22 Maret 2022.
Diketahui ibu yang menggorok leher ketiga anaknya tersebut bernama Kanti Utami. Dia mengaku khawatir jika anaknya akan hidup sulit seperti yang dialaminya.
Baca Juga: Daerah yang Sudah 100 Persen Penetapan NI PPPK Guru Tahap 1 dan 2, Cek Instansi Tenaga Pendidik
Selain itu, Kanti juga menyampaikan kalau suaminya menganggur dan dia sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan untuk anak-anaknya.
“Dia menjadi tragis karena ibu berpikir dia menyelamatkan anaknya dari kesengsaraan, dia dipaksa secara sosial untuk membunuh,” kata Rocky.
Berkaitan dengan itu, Rocky menyampaikan dana APBN yang digelontorkan pemerintah untuk MotoGP itu baiknya lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Dalam Top 10 Youtuber Korea, Boram yang Dikabarkan Meninggal Menempati Peringkat Pertama
“Kalau negara ini, negara yang melaksanakan perintah untuk mensejahterakan rakyat sesuai konstitusi, maka mestinya tidak ada ibu yang membunuh anaknya,” ujar Rocky.
Adanya kasus pembunuhan ibu terhadap anaknya karena khawatir anaknya tidak bisa makan, Rocky merasa hal tersebut sebagai kegagalan negara karena belum bisa mensejahterakan masyarakatnya.
“Pertanggungjawaban ibu yang membunuh menjadi tanggung jawab hukum, karena ibu akan dipenjara. Sebenarnya ini juga tanggung jawab negara,” kata Rocky.***