Tenaga Honorer Kesehatan Diminta Menjadi ASN, DPR: Jasa Saat Pandemi Luar Biasa

1 Februari 2023, 11:50 WIB
DPR sebutkan tenaga honorer yang diprioritaskan pemerintah diangkat menjadi ASN karena jasa luar biasanya saat pandemi. /YouTube DPR RI/

 

BERITASOLORAYA.com - Tenaga honorer kesehatan mempunyai jasa yang sangat besar sekali bagi negara Indonesia, dari pusat sampai ke daerah.

Terutama ketika pandemi Covid-19 terjadi, tenaga honorer kesehatan menjadi garda terdepan untuk melawan ancaman virus mematikan tersebut.

Karena perjuangan dan pengabdian yang begitu besar, pemerintah harus memperhatikan nasib tenaga honorer kesehatan.

Baca Juga: Minta Honorer Kesehatan Diperhatikan Kesejahteraanya, DPR: Mereka Itu Wakil Tuhan

Anggota DPR Komisi IX, Nihayatul Wafiroh turun memperhatikan jasa tenaga honorer kesehatan yang dinilainya sangat besar.

Menurut Nihayatul, ketika Indonesia diserang Covid-19 selama hampir 2 tahun, tenaga kesehatan yang berjuang keras tanpa kenal lelah.

Banyak tenaga honorer kesehatan yang harus bekerja 24 jam, tidak pulang ke rumah dan bertemu keluarga bahkan sampai ada yang kehilangan nyawanya karena pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Tenaga Honorer Bersiap Jadi ASN Tahun 2023, PANRB Targetkan Kategori Ini Menjadi Prioritas...

"Ini saatnya kita kasih reward kepada mereka (nakes) semua", ujar Nihayatul.

Nihayatul menambahkan dengan memberikan reward berupa pengangkatan menjadi ASN, khususnya PPPK. Maka kehidupan tenaga honorer menjadi jauh lebih terjamin dan lebih sejahtera.

"Kita bisa mengangkat mereka menjadi PPPK", usul Nihayatul.

Baca Juga: Hore, MenpanRB Pastikan Rekrutmen CASN 2023 Dibuka Untuk Umum, Honorer Segera Bersiap...

Nihayatul juga menyebutkan kalau tenaga honorer selama ini digaji oleh APBN, provinsi sampai BLUD sehingga masalah yang dialami oleh tenaga honorer harus menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Kita harus jembatani apa kebutuhan mereka," kata Nihayatul.

Nihayatul meminta pemerintah jangan merupakan tenaga honorer kesehatan yang lama ketika membuka lowongan ASN yang baru.

Baca Juga: Tidak Ingin Tenaga Honorer Dihapus Pemerintah Pusat, Ganjar: Daerah Harus Biayai Sendiri...

"Jangan kita melupakan yang lama dan mengambil yang baru," jelas Nihayatul.

Nihayatul juga mengatakan sebaliknya, pemerintah jangan melupakan juga kualitas yang baru dan mempertahankan yang lama dengan kualitas tidak bagus.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alifuddin, anggota DPR Komisi IX tentang masalah tenaga honorer kesehatan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Tenaga Honorer Bisa Langsung Jadi PNS, Sudah Diatur dengan Pasal Ini...

Alifuddin berharap lowongan yang ada harus mendahulukan tenaga honorer yang sudah ada. Jangan dibuka peluang baru sehingga tenaga honorer yang lama malah tersingkir dan tidak tertampung.

"Jadi kami berharap tenaga honorer yang ada bisa tertampung 100%," ucap Alifuddin.

Menurut Alifuddin, jasa tenaga honorer kesehatan sangat besar sekali ketika pandemi covid-19 terjadi. Ketika covid-19 tenaga honorer kesehatan berjuang untuk bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa agar bisa kembali sembuh dan juga sehat.

Baca Juga: Tenaga Honorer Jangan Galau, Solusi Terbaik Sudah Disiapkan PANRB Jelang Penghapusan, Pasti Menguntungkan

Maka dari itu tenaga honorer kesehatan jangan sampai dicampakkan begitu saja dan tidak diperhatikan jasanya.

"Jangan sampai seperti pribahasa habis manis sepah dibuang," kata Alifuddin.

"Mereka (nakes) sudah berjuang, tapi ketika ada lowongan PPPK, mereka tidak dinomorsatukan," lanjut Alifuddin.***

Editor: Calvin Natanael

Sumber: YouTube DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler