Indonesia Bakal Mengalami Hari Tanpa Bayangan, Apa Dampaknya?

23 Februari 2023, 20:15 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dampak kulminasi atau hari tanpa bayangan /Foto: Pixabay/jools_sh/

BERITASOLORAYA.com – Hari tanpa bayangan atau lebih dikenal dengan kulminasi adalah keadaan dimana Matahari berada jauh dari Bumi. Kulminasi juga disebut sebagai istiwa’.

Kulminasi utama di Indonesia dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan. Ketika terjadi hari tanpa bayangan, keadaan matahari tepat berada diatas kepala kita. Pada saat itu, bayangan kita tidak akan terlihat karena bertumpuk dengan kita sendiri.

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, fenomena ini akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Hal tersebut disampaikan oleh BMKG pada Sabtu, 11 Februari 2023.

Pergerakan Matahari yang berada di garis khatulistiwa terjadi sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya. Namun, tanggal – tanggal tersebut tidak pasti setiap tahunnya, mengingat bahwa posisi Matahari dari Bumi yang terus berubah, sepanjang 23,50 LU- 23,50 LS.

Baca Juga: Memperingati Hari Jadi yang ke 297, Kabupaten Grobogan Menggelar Serangkaian Acara. Simak Selengkapnya di Sini

Langkanya fenomena ini di Indonesia ternyata menimbulkan beberapa dampak sebagai akibat dari fenomena tersebut. Berikut dampak fenomena kulminasi.

3 Dampak Kulminasi

Berikut ini ada 3 dampak yang ditimbulkan dari kulminasi di Indonesia, di antaranya yaitu:

1. Hilangnya Bayangan

Baca Juga: Pejabat Pajak Rafael Alun Minta Maaf Anaknya Aniaya Putra Pengurus GP Ansor dan Siap Jalani Proses Hukum

Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah hilangnya bayangan mereka yang disebabkan karena Matahari tepat diatas kepala mereka.

2. Perubahan Musim

Perubahan musim sebenarnya tidak serta merta karena kulminasi. Namun, dikarenakan fenomena ini terjadi pada saat Matahari berada di garis khatulistiwa, hal tersebut juga menjadi tanda kalau di Indonesia akan terjadi perubahan musim.

Saat melintas khatulistiwa, letak Matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Peristiwa tersebut disebut juga equinox.

Baca Juga: Inovasi Baru nih, Microsoft Bocorkan Cara Saingi Google Search melalui AI Bing Dukungan ChatGPT

Equinox terjadi karena letak Matahari yang bergeser dari utara khatulistiwa ke selatan khatulistiwa, dan sebaliknya.

Bergesernya letak Matahari tersebut menjadi tanda bahwa perubahan musim di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, Equinox juga terjadi di seluruh belahan dunia.

3. Sun Outage

Sun outage adalah keadaan sinyal satelit yang mengalami gangguan sebagai dampak dari disebabkan gangguan radiasi sinar Matahari.

Baca Juga: Calon ASN Segera Bersiap, Inilah 5 Provinsi yang Diperkirakan membutuhkan Banyak ASN Baru pada tahun 2023

Gangguan sinyal tersebut tentunya berpengaruh pada jaringan komunimasi terutama yang berkaitan dengan satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang mengorbit di atas daerah ekuator.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler