Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Hari Raya Nyepi Ada di Sini

19 Maret 2023, 07:34 WIB
Berikut ini informasi seputar Hari Raya Nyepi umat Hindu Bali /Disbud Kab. Buleleng/

BERITASOLORAYA.com - Hari Raya Nyepi adalah Hari Raya besar Hindu yang dirayakan setiap tahun di Indonesia, khususnya di Pulau Bali. Nyepi biasanya jatuh pada hari ke-3 dari rangkaian perayaan Tahun Baru Saka, sebuah kalender yang digunakan oleh masyarakat Hindu Bali.

Hari Raya Nyepi merupakan hari raya yang sangat suci bagi umat Hindu Bali. Mereka merayakannya dengan cara yang sangat unik.

Nyepi adalah hari dimana umat Hindu Bali melakukan kegiatan kontemplatif seperti meditasi, introspeksi, dan refleksi diri, serta berusaha untuk memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.

Ada beberapa tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi, di antaranya adalah:

Baca Juga: Mulai Hari Ini Ada Pendaftaran Sertifikasi Halal, Cek Lokasinya

1. Melasti

Melasti adalah sebuah upacara keagamaan di mana masyarakat Hindu Bali membersihkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini meliputi pakaian, alat-alat rumah tangga dan tempat tinggal. Upacara ini diadakan pada hari sebelum Hari Raya Nyepi.

2. Pengerupukan

Pengerupukan adalah upacara yang diadakan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi. Pada upacara ini masyarakat Hindu Bali membuat patung dari bahan-bahan alam dan mengaraknya keliling desa sambil memukul drum dan alat musik lainnya. Tujuannya adalah untuk mengusir roh-roh jahat yang ada di sekitar desa.

Kegiatan ini biasa dikenal dengan pawai Ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari Bhuta Kala atau makhluk jahat. Pawai akan diakhiri dengan pembakaran Ogoh-ogoh sebagai pertanda bahwa kekuatan jahat telah dimusnahkan.

Baca Juga: Ingat! Ada Kewajiban Sertifikasi Halal hingga 2024, Daftar Sekarang Gratis

3. Tapa Brata Penyepian

Selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi masyarakat Hindu Bali di Bali melakukan tapa brata penyepian. Hal itu adalah sebuah upaya untuk menahan diri dari segala jenis kegiatan yang dapat mengganggu ketenangan, seperti makan dan minum, berbicara, bekerja atau bahkan tidur siang.

Selama hari ini seluruh umat Hindu Bali di Bali akan diminta untuk tetap berada di rumah masing-masing untuk menjaga ketenangan dan mempertajam refleksi diri mereka.

4. Catur Brata Penyepian

Selain tapa brata penyepian, pada Hari Raya Nyepi juga terdapat catur brata penyepian. Kegiatan ini meliputi empat pantangan yang harus dipatuhi selama 24 jam.

Baca Juga: Seleksi kompetensi PPPK Teknis 2022 Digelar, Ini Dia Materi, Jumlah Soal, dan Pembobotan

Keempat pantangan tersebut adalah tidak melakukan amati geni (tidak menyalakan api), tidak melakukan amati karya (tidak melakukan pekerjaan atau bisnis), tidak melakukan amati lelungan (tidak bepergian), dan tidak melakukan amati lelanguan (tidak berfoya-foya).

Hari Raya Nyepi adalah hari libur nasional di Indonesia. Di Bali, seluruh aktivitas bisnis, transportasi, dan tempat hiburan akan ditutup selama 24 jam. Selama hari itu seluruh kota di Bali tampak sepi dan tenang seolah-olah tidak ada orang yang tinggal di sana.

5. Ngembak Geni

Pada hari kedua setelah Nyepi, masyarakat Hindu Bali kembali melaksanakan upacara yang disebut Ngembak Geni. Pada kegiatan ini mereka bertemu dengan keluarga dan teman-teman dan saling memaafkan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Akhirnya Guru Non PNS Disahkan Kemenag Terima Tunjangan Insentif. Apa Saja Syaratnya?

Ngembak Geni biasanya dijadikan sebagai momen untuk berbuka puasa. Di Bali, umat Hindu juga mengadakan perayaan dengan menyalakan lampu-lampu yang disebut ‘ojek’ atau ‘cakar ayam’ di depan rumah mereka.

Hari Raya Nyepi bukan hanya dirayakan oleh umat Hindu Bali, tetapi juga menjadi perhatian nasional karena dampaknya pada seluruh Bali. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan Nyepi sebagai hari libur nasional di seluruh Indonesia.

Pada Hari Raya Nyepi Bali bisa menghemat listrik sebesar 290 megawatt atau senilai Rp4 miliar lebih. Polusi udara yang mayoritas disumbang dari sektor transportasi juga berkurang hingga 20.000 ton.

Baca Juga: Tak Disangka, 12 Makanan Ini Bikin Gigi Kalian Kuning, Masih Mau Makan?

Hari Raya Nyepi juga menginspirasi PBB untuk menginisiasikan World Silence Day. Hari ini dilaksanakan tiap tanggal 21 Maret pada tiap tahunnya. Aktivitas yang dilakukan adalah mengurangi pemborosan energi yang kita pakai selama 4 jam pada pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00.

Hari Raya Nyepi memiliki makna yang dalam bagi umat Hindu Bali karena di samping sebagai momen untuk introspeksi diri, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

Selama beberapa tahun terakhir Hari Raya Nyepi di Bali telah menarik perhatian banyak wisatawan asing untuk datang ke Bali menghabiskan liburan mereka. Hal ini yang pada akhirnya dapat mengganggu keheningan dan ketenangan yang diinginkan selama Nyepi.

Baca Juga: Perjalanan Karir Lance Reddick: dari Musik Hingga John Wick

Oleh karena itu, pemerintah Bali telah membatasi akses ke Bali selama Nyepi bagi orang asing dan meminta semua warga asing untuk mematuhi catur brata penyepian meskipun mereka bukan umat Hindu.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler