Pahitnya Kegigihan, Kisah Guru Honorer Tidak Lolos PPPK dengan Pengabdian Selama 13 Tahun

28 Desember 2023, 09:00 WIB
Epi Sartika merupakan guru honorer yang sudah mengabdi selama 13 tahun tapi, tidak lolos PPPK /tangkapan layar X @REP0RT_ID

BERITASOLORAYA.com – Dalam kehidupan ini, seringkali ada banyak pahlawan dalam berbagai aspek. Salah satunya ialah pahlawan tanpa tanda jasa dalam dunia pendidikan yakni para guru termasuk guru honorer.

Guru honorer berusaha mengabdikan diri dan berdedikasi untuk berkontribusi menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Walaupun pada kenyataanya, mereka tak jarang menemui berbagai macam hambatan atau tantangan.

Terlebih apabila guru honorer tersebut bertugas di wilayah 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal). Tentunya akan lebih banyak menemui kendala terutama akses fasilitas yang tidak secanggih sekolah yang ada di wilayah urban (perkotaan).

Baca Juga: Harga Daging Sapi sampai 140.000 Rupiah per Kilogram? Intip Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Kota Kedari

Terbaru, pengumuman hasil seleksi pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) baru saja dirilis di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Pengumuman ini mencakup pula posisi formasi dengan jabatan fungsional guru.

Tentunya dari hasil pengumuman tersebut ada yang merasa gembira karena dinyatakan lulus seleksi PPPK, tapi ada juga yang merasa sedih dikarenakan belum beruntung pada seleksi PPPK tahun ini.

Salah satu kisah yang menarik serta cukup mendapatkan banyak perhatian di media sosial ialah kisah Epi Sartika.

Epi Sartika merupakan guru di salah satu sekolah yang ada di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Baca Juga: 222 Peserta PPPK Guru Klaten 2023 Resmi Lulus Seleksi Kompetensi. Apakah Anda Termasuk? Cek Link Berikut...

Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui unggahan video akun X (Twitter) @Report.id menerangkan bahwa, terdapat seorang guru honorer yang merasa sangat kecewa dengan pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 jabatan fungsional guru yang ia peroleh.

Pada unggahan video tersebut juga, Epi Sartika merasa dirinya mengalami ketidakadilan. Ia turut mempertanyakan terkait indikator dalam penilaian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah ia lakukan.

Sebab, Epi Sartika merasa bahwa ia memiliki nilai yang cukup tinggi, masa pengabdian yang cukup yakni 13 tahun serta umur yang juga cukup yakni lebih dari 35 tahun.

Hal ini membuat Epi Sartika semakin merasa bingung terkait alasan dirinya yang tidak diloloskan. Sebab, mau tidak mau ia harus mengubur mimpinya sementara waktu dengan rasa kekecewaan yang ia dapatkan saat ini.

Baca Juga: Peserta PPPK Guru 2023 Langkat Nilai SKT Tambahan Tidak Wajib. Plt Bupati: Saya akan Bantu...

Selain itu, faktor lain yang membuat Epi Sartika bertambah rasa sakit hatinya ialah terkait faktor ekonomi. Ia menerangkan pula bahwa untuk melaksanakan tes seleksi PPPK di Kota Jambi, ia perlu meminjam ongkos agar bisa melaksanakan tes sesuai waktu.

Meskipun gagal untuk saat ini, semoga hal ini tidak membuat Epi Sartika dan guru honorer lainnya yang belum lolos PPPK menyerah.

Sebab sesuai dengan pernyataan janji pemerintah bahwa pada penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024, Eks tenaga honorer (THK II) akan berusaha diselesaikan dengan diangkat menjadi PPPK.

Itulah tadi informasi mengenai kisah Epi Sartika. Semoga informasinya dapat membantu.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler