Menurut Marty, ASEAN dapat meminta Junta untuk menahan diri dari konflik berkepanjangan. Terutama jika timbul korban dari warga sipil yang seharusnya dilindungi.
Baca Juga: Anak Muda Mulai Tertarik Dunia Bisnis, dr. Tirta Beberkan Tips Agar Tak Salah Langkah Memulainya
Baca Juga: Kenakan APD di Pemakaman Rina Gunawan, Teddy Syach: Saya Ridho Demi Allah
Baca Juga: Banyak Hadiah Menarik Awal Bulan, Segera Tukarkan Kode Redeem FF Terbaru 3 Maret 2021
Pelaksanaan demonstrasi yang damai, bagi Marty, telah diatur dengan jelas dalam piagam ASEAN dan deklarasi hak asasi manusia. Sehingga tidak ada alasan bagi Junta Myanmar menembaki pedemo dan menimbulkan jatuhnya korban.
ASEAN Jangan Hanya Mendengarkan Pihak Militer ‘Junta’ Myanmar
Menanggapi pertemuan yang dilakukan oleh para Menteri Luar Negeri ASEAN, Marty berharap ASEAN memiliki posisi yang sama dalam menanggapi masalah di Myanmar. Minimal, lewat kesepakatan tersebut, ASEAN telah menyadari bahwa ada masalah di regional mereka yang perlu segera diatasi.
Dalam kapasitas Myanmar sebagai negara anggota ASEAN. Marty berpendapat, tidak cukup bagi negara-negara ASEAN untuk sekedar mendengarkan, apalagi hanya mendengarkan pandangan dari pihak militer.
Di saat yang sama, negara-negara ASEAN yang diwakili oleh menteri luar negeri masing-masing tidak boleh menghindar. Mereka juga dapat mengungkapkan pandangan dan harapan setiap negara, mengingat Myanmar adalah bagian dari regional Asia Tenggara.
Pesan yang perlu disampaikan para menteri luar negeri dalam forum tersebut, bagi Marty Natalegawa, bahwa demonstrasi damai tidak bleh menimbulkan korban jiwa, dan pemimpin yang demokratis tidak boleh ditahan dengan tuduhan yang tidak masuk akal.***