PR SOLORAYA - Prof Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan jika para pakar menyebut E484K adalah mutasi Eek.
Guru Besar UI tersebut mengatakan jika adanya mutasi E484K ini merupakan kondisi yang mengkhawatirkan.
Prof Tjandra Yoga menjelaskan jika mutasi E484K akan berdampak pada respons sistem imun dan kemungkinan akan mempengaruhi efikasi vaksin.
"Mutasi E484K ini oleh sebagian pakar disebut 'mutasi Eek', yang maksudnya sesuatu yang mengkhawatirkan dan merupakan sebuah peringatan atau 'warning'. Ini terjadi karena mutasi ini nampaknya berdampak pada respons sistem imun dan mungkin juga mempengaruhi efikasi vaksin," papar Tjandra Yoga Aditama.
Baca Juga: Berhasil Dibekuk, Wanita yang Bius Sopir Pakai Obat Tetes Mata di Semarang Seorang Residivis
Kendati demikian, mengenai efikasi vaksin terhadap mutasi E484K masih dalam proses penelitian.
"Kita masih akan tunggu hasil penelitian selanjutnya tentang bagaimana dampak terhadap efikasi vaksin," lanjutnya.
Lebih lanjut, E484K ada dalam variant of concern (VOC)-nya WHO per 1 April 2021, dan juga VOC nya "Center of Disease Control (CDC)" Amerika Serikat per 24 Maret 2021.