Network
PR SOLORAYA - Lembaga pengkajian dan penelitian Indonesia, Progresif Democracy Watch (Prodewa) menolak kehadiran Pemimpin junta militer Myanmar Ming Aung Hlaing pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada Sabtu, 24 April mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Prodewa Muhammad Fauzan Irvan dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, 20 April 2021.
Ia menilai pemimpin junta militer Jenderal Ming Aing Hlain adalah orang yang paling bertanggung jawab atas krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar.
"Kita mendesak pemimpin negara-negara di ASEAN untuk tidak melibatkan Jenderal Ming Aung Hlaing sebagai dalang kudeta untuk hadir sebagai perwakilan Myanmar di KTT Asean Jakarta," kata Fauzan.
Baca Juga: Berlaku Mulai Tanggal 1 Mei 2021, Mudik ke Solo Akan Dijemput Satgas Jogo Tonggo untuk Dikarantina
Melibatkan pimpinan junta militer dalam KTT ASEAN, menurutnya, justru akan melegitimasi kekuasaan militer yang brutal dalam menghadapi aksi demokratis rakyat Myanmar.
"Kita khawatir hal ini justru akan berdampak buruk bagi gerakan demokratis di Myanmar," ujar Direktur Eksekutif Prodewa itu.
Lebih lanjut, Direktur Riset dan Kebijakan Publik Prodewa Ahmad Zidni menyebutkan bahwa junta militer Myanmar sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM), dan tidak sepatutnya diundang dalam pertemuan KTT ASEAN di Jakarta.
