PR SOLORAYA - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India memang langsung menyita perhatian publik.
Setiap harinya, India mencatatkan adanya penambahan kasus lebih dari 300.000 kasus.
Pasien yang terpapar Covid-19 di India sampai kehabisan tabung oksigen dan tak kebagian kamar tidur di rumah sakit.
Baca Juga: Kapal Terbalik, 11 Orang Migran Tenggelam di Laut Libya Saat Mencoba Kabur ke Eropa
Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal juga meningkat setiap harinya. Hal itu menyebabkan petugas kremasi kewalahan membakar mayat pasien Covid-19.
Peristiwa di India langsung menjadi study kasus bagi banyak negara, terutama di Indonesia.
Pemerintah langsung memperketat aturan mudik, lantaran khawatir akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti di India.
Baca Juga: Patuhi Aturan Pemerintah, Arya Saloka Tak Akan Mudik Lebaran 2021: Gak Bisa Kumpul Keluarga
Upaya pemerintah tersebut langsung disorot oleh Epidemolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.
Pandu membagikan pandangannya dan menyentil Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), serta Presiden Joko Widodo (Jokowi), di akun Twitter pribadinya pada Senin, 3 Mei 2021.
"Kedahsyatan wabah mencengangkan dunia. Banyak orang khawatir Indonesia potensial terjadi spt India?" ujar Pandu, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Twitter.
Pandu meminta kekhawatiran tersebut dijadikan sebagai pedoman agar pemerintah melakukan pengendalian wabah secara tepat.
Meski begitu, Pandu mengatakan jika pemerintah memiliki waktu yang terbatas untuk menekan persebaran Covid-19.
"Jadikan kecemasan itu untuk berupaya lebih strategis pengendalian wabah, ada kesempatan dg waktu sangat terbatas untuk menekan laju lonjakan yg akan terjadi. @jokowi @BudiGSadikin," katanya menambahkan.
Unggahan Pandu itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.***