PR SOLORAYA – Harga cabai cenderung tidak stabil setiap tahun atau mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pergantian musim.
Menurut Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arumdriya Murwani, ada solusi untuk mengatasi fluktuasi harga cabai, yakni penggunaan cold storage atau gudang beku/pendingin.
Arum menyatakan cold storage merupakan solusi yang tepat untuk menjaga pasokan sekaligus mengatasi fluktuasi harga cabai.
Baca Juga: Mengenang Setahun Wafatnya Didi Kempot, Yan Vellia: Kami Merindumu Selalu
"Ketersediaannya yang fluktuatif serta tidak realistisnya impor cabai segar untuk menjaga kestabilan harga menjadikan penggunaan cold storage solusi untuk mengatasi permasalahan ini," katanya dalam PikiranRakyat-SoloRaya.com dari dari ANTARA.
Arum menjelaskan bahwa harga cabai rawit berfluktuasi mengikuti masa panen, biasanya enam kali dalam setahun.
Harga tertinggi umumnya terjadi pada jeda antara masa tanam yaitu antara bulan November-Februari.
Baca Juga: Soal Kesan Duet Nyanyi Hampa Hatiku bersama Pasha Ungu, Iis Dahlia: Lagunya Kerendahan, Datar Aja
Namun, harga cabai rawit juga sering anjlok di kala terjadi surplus pasokan pada masa panen raya.