Network
PR SOLORAYA - Tim Satuan Tugas (Satgas) penyidik Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) kembali lakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu, 9 Mei 2021.
Pada kesempatan itu, KPK bekerja sama dengan pihak kepolisian melakukan operasi di wilayah itu dari siang hingga sore di hari tersebut
Dalam OTT tersebut, diduga Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (NRH) ikut terjaring.
Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Semakin Memanas, Berikut Fakta-fakta dan Kronologisnya
"Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari ANTARA pada Senin, 10 Mei 2021.
Namun Nurul Ghufron belum memberikan rincian siapa saja yang ditangkap dalam OTT tersebut.
Begitu juga dengan besaran uang yang diamankan KPK, Nurul Ghufron juga belum menjelaskan secara rinciannya.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Lebaran dari Berbagai Bahasa Di Dunia, Ada Jepang dan Korea
Ia mengatakan bahwa saat ini, pihak-pihak yang ditangkap tersebut sedang menjalani pemeriksaan.
"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan kami sedang sedang melakukan pemeriksaan," ungkap Nurul Ghufron.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum NRH dan pihak yang tertangkap tangan lainnya.
Baca Juga: Yuk Simak Niat Puasa Syawal, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanannya
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, operasi kali ini dipimpin oleh Ketua Satgas penyidik KPK, Harun Al Rasyid.
Sebelumnya, Harun Al Rasyid masuk dalam daftar nama 75 pegawai KPK yang diduga tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) yang kontroversial itu.
Harun Al Rasyid juga telah dikenal aktif dalam Wadah Pegawai (WP) KPK sebagai ketuanya.
Selain itu, pertama kali nama Harun Al Rasyid mengemuka adalah ketika ia menjadi salah satu penggugat perihal hak angket DPR terhadap KPK di Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2017 silam.***
