Akibat DAS Meluap dan Intensitas Hujan Meningkat, BNPB: 5 Kabupaten Terendam

- 14 Mei 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi air meluap. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada 5 kabupaten terendam akibat DAS meluap dan intensitas hujan meningkat.
Ilustrasi air meluap. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada 5 kabupaten terendam akibat DAS meluap dan intensitas hujan meningkat. /Pixabay/Hermann Traub

PR SOLORAYA - Bencana banjir dan tanah longsor melanda lima kabupaten di Indonesia terjadi pada hari pertama perayaan Idul Fitri 1442 H, Kamis, 13 Mei 2021.

Hal tersebut dikonfirmasikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari ANTARA pada Jumat, 14 Mei 2021.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan tiga kabupaten di antaranya berada di Kalimantan yakni Kabupaten Tanah Bambu dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, serta Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Mengenal Homeschooling, Sistem Sekolah yang Populer di Tengah Pandemi Covid-19

Sedangkan dua kabupaten terjadi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak, rata-rata bencana tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang akibatnya memicu luapan di beberapa daerah aliran sungai (DAS).

BPBD Kabupaten Tanah Bambu menyebutkan lokasi terdampak banjir berada di Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Beri Sindiran Pedas pada Aturan Ziarah Kubur yang Diterapkan Pemerintah

Meluapnya DAS Satui menyebabkan 543 jiwa atau 135 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, serta memaksa 98 jiwa atau 27 KK harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dilaporkan kerugian materiil akibat bencana itu meliputi 555 unit rumah dan 55 hektar lahan pertanian siap panen rusak.

Laporan terakhir yang menyatakan tinggi air antara 100-150 centimeter tersebut belum surut dan cuaca hari ini pun mendung dan berpotensi hujan.

Baca Juga: Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan, Arab, Latin, dan Terjemahannya

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sedikitnya enam desa di Kecamatan Haruyan terdampak banjir. Enam desa tersebut meliputi Desa Haruyan Seberang, Desa Haruyan, Lok Buntar, Pengambau Hilim Dalam, Pengambau Hilir Luar, dan Desa Mangunang.

Peristiwa tersebut menyebabkan sedikitnya 299 KK yang terdampak dengan ketinggian air sekira 25-30 centimeter.

Laporan terakhir yang didapat adalah air sudah mulai surut dan cuaca berawan. Warga juga sudah mulai kembali membersihkan sisa material lumpur akibat banjir.

Baca Juga: Ingin Sehat saat Lebaran 2021? Yuk Kurangi Makanan Jenis Daging dengan Bahan Ini

Kemudian, berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terdapat empat desa di Kecamatan Badau yang terdampak banjir dengan ketinggian air sekitar 50-100 centimeter.

Banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di dua kelurahan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Girsang Sinpangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

BPBD Kabupaten Simalungun telah melakukan penanganan lebih lanjut, sedangkan kerugian materiil dan korban jiwa masih dalam proses pendataan.

Baca Juga: Media Sosial Perketat Penyebaran Informasi Bohong Mengenai Konflik Israel-Palestina

Sementara itu, debit air meluap di Bendungan Awo dan Sungai Bulete menyebabkan tiga kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 170 centimeter.

BPBD Kabupaten Wajo melaporkan banjir tersebut berdampak pada 1.700 jiwa atau 890 KK.

Kerugian materiil meliputi 686 unit rumah, tiga unit gedung sekolah, dua masjid, ruas jalan sepanjang enam kilometer, 310 hektar sawah dan 20 hektar kebun terendam banjir. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Baca Juga: Trauma Lihat Kehidupan Pangeran Charles, Pangeran Harry Pilih Keluar dari Kerajaan: Saya Merasa Tidak Berdaya

Setiap BPBD wilayah yang terkait dengan bencana tersebut telah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan lintas instansi serta mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap banjir susulan.

Lebih lanjut lagi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan status waspada terhadap 16 provinsi yang mencakup Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

BNPB turut mengimbau agar seluruh pemangku kebijakan serta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah