Media Sosial Perketat Penyebaran Informasi Bohong Mengenai Konflik Israel-Palestina

- 14 Mei 2021, 13:57 WIB
Unggahan juru bicara Perdana Menteri Israel soal konflik antara Israel dan Pelestina. Disebut sebagai berita bohong.
Unggahan juru bicara Perdana Menteri Israel soal konflik antara Israel dan Pelestina. Disebut sebagai berita bohong. /Kolase Twitter

PR SOLORAYA - Ketika kekerasan antara Israel dan Palestina memburuk, informasi yang salah terkait kedua belah pihak terkadang sangat mudah menyebar di media sosial.

Banyak media sosial memberikan peringatan untuk konten-konten yang dianggap memanipulasi kondisi terkini mengenai konflik Israel-Palestina.

Dikutip dari Sky News pada Jumat, 14 Mei 2021, Twitter telah melabelkan pada tweet Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dibagikan dengan 97.000 pengikutnya dengan peringatan konten media manipulasi.

Baca Juga: Trauma Lihat Kehidupan Pangeran Charles, Pangeran Harry Pilih Keluar dari Kerajaan: Saya Merasa Tidak Berdaya

Tweet tersebut menampilkan video berdurasi 28 detik yang menunjukkan Hamas menembakkan roket ke Israel, ia menuliskan bahwa rekaman itu adalah bukti dari kejahatan perang yang telah dilakukan Hamas.

Namun, setelah diselidiki bahwa video tersebut telah direkam setidaknya dua tahun lalu.

"Berikut bukti yang lebih jelas bahwa milisi teroris Hamas dengan sengaja menembakkan roket dari dalam lingkungan permukiman di Gaza. Ini adalah kejahatan perang yang mengerikan," cuit Gendelman, yang ditulis dalam bahasa Arab dan diposting pada Selasa pagi.

Baca Juga: Ada Sekira 5,3 Juta PMI Ilegal di Luar Negeri, BP2MI: Mereka Tidak Bisa Dikontrol

"Sepertiga roket yang ditembakkan ke Israel jatuh di dalam Gaza yang menewaskan warga sipil dan anak-anak," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x