Sudah Kadung Dicap Radikal Karena Tak Lolos TWK, Pegawai KPK: Mau Taruh di Mana Martabat Saya?

- 27 Mei 2021, 12:02 WIB
Ilustrasi KPK.
Ilustrasi KPK. /Instagram.com/@official.kpk/

PR SOLORAYA - Alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) masih banjir kritikan dari banyak pihak.

Upaya tersebut dinilai untuk melemahkan KPK, sebagai salah satu lembaga independen yang memberantas korupsi di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta pihak terkait yakni Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan KPK, tak menghilangkan 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) beberapa waktu lalu.

Setelah itu, pihak BKN akhirnya menyeleksi ulang dan memutuskan akan memberikan pembinaan pada 24 pegawai.

Baca Juga: Didatangi Ganjar di Kediamannya, Andre Taulany Langsung Kepikiran Mau Diajak Konsolidasi

Sedangkan 51 pegawai sisanya, nantinya kan tetap tak dipertahankan di lembaga antirasuah tersebut.

Sontak saja hal itu masih membuat geram pegawai KPK, yang sudah kadung dicap sebagai orang yang tak nasionalis, dan tak pancasilais.

Tak heran 75 orang tersebut mengaku tak sudi mendapat pembinaan dari BKN, salah satunya Harun Al Rasyid selaku Kasatgas Penyidik KPK.

Harun yang juga memiliki pondok pesantren di Jawa Timur, sudah kadung dicap sebagai seorang yang radikal.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x