Apakah Vaksin Bisa Melindungi Kita dari Virus Corona Varian Delta? Ini Kata Profesor Zubairi Djoerban

- 16 Juni 2021, 14:49 WIB
Profesor Zubairi Djoerban.
Profesor Zubairi Djoerban. /Antara/Muhammad Zulfikar

PR SOLORAYA - Virus corona Varian Delta kini tengah menjadi pusat perhatian.

Virus corona Varian Delta yang sudah memasuki wilayah Jakarta dan Jawa Tengah ini menjadi fokus perhatian pemerintah.

Bahkan, Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah mengatakan jika Covid-19 di wilayahnya sedang tinggi-tingginya dengan Varian Delta.

Baca Juga: Berikut Formasi dan Syarat CPNS 2021 Kemlu, Calon Diplomat Bisa Mendaftar

Menyikapi merebaknya Varian Delta, Profesor Zubairi Djoerban memberikan tanggapannya.

“Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar,” tulisnya.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul Covid-19 Varian Delta Merebak, Satgas IDI Peringatkan Risiko Dua Kali Lipat Ia juga mengungkapkan terkait gejala penderita Varian Delta dengan pasien penderita Covid-19 biasa menunjukkan gejala yang sama atau berbeda.

Baca Juga: Baru Terungkap, Ternyata 8 Idol K-Pop Ini Pernah Diaudisi Oleh 3 Agensi Besar

“Ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat,” tambahnya.

Profesor Zubairi Djoerban juga mengungkapkan alasan Covid-19 atau Varian Delta bisa sangat menular.

“Karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial,” lanjutnya, sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi yang diunggah pada 16 Juni 2021.

Baca Juga: Tayang 17 Juni 2021, Berikut 4 Hal Penting yang Akan Ada di Hospital Playlist 2

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa Varian Delta sangat mengkhawatirkan lantaran pasien yang tertular varian tersebut bisa lebih berisiko daripada pasien Covid-19 lainnya.

“Analisis di The Lancet menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit dua kali lipat pada mereka yang memiliki varian Delta--dibandingkan dengan Alpha (Inggris). Risiko juga meningkat pada mereka yang memiliki komorbid,” tulisnya.

Kendati demikian, Profesor Zubairi Djoerban mengatakan bahwa masyarakat bisa sedikit lega karena vaksin bisa menjadi salah satu pelindung dari Varian Delta ini.

Baca Juga: Ganjar: Covid-19 di Jawa Tengah Sedang Tinggi-tingginya dengan Varian Baru yang Lebih Berbahaya

“Vaksin melindungi kita dari varian ini? Kabar baiknya iya. Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu. Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZeneca memberikan 92 persen,” tambahnya.

Lantas ia berharap bahwa di Tanah Air tidak terjadi tsunami Covid-19 seperti negara India, dan meminta masyarakat serta pemerintah untuk saling bahu-membahu melewati keadaan genting ini.***(Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah