Terkait Kasus Pembunuhan Wartawan, PWI Kaltara: Mencederai Demokrasi Indonesia

- 22 Juni 2021, 09:56 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltara angkat bicara soal kasus pembunuhan terhadap wartawan yang terjadi akhir-akhir ini.
Ilustrasi pembunuhan. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltara angkat bicara soal kasus pembunuhan terhadap wartawan yang terjadi akhir-akhir ini. /Pixabay/Vijay Putra

PR SOLORAYA – Persatuan Wartawan Indonesia Kalimantan Utara (PWI Kaltara) meminta kepada pihak kepolisian untuk mengupas tuntas kasus kematian wartawan atas nama Marasalem Harahap.

Marasalem Harahap merupakan seorang Pimpinan Redaksi (Pimred) dari media online lassernewstoday.com di Sumatra Utara.

Marasalem Harahap tewas ditembak oleh orang tak dikenal, PWI Kaltara beranggapan bahwa kasus tersebut mencederai demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Nahas, 8 Pemain Ini Harus Absen dari Euro 2020 Akibat Positif Covid-19

Ketua PWI Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen mengatakan alasan dirinya menyebut kasus tersebut mencederai demokrasi di Indonesia.

Ia mengatakan itu disebabkan bahwa kasus tersebut dianggap sudah melanggar kebebasan pers sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999.

Kasus tersebut juga dianggap sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat karena peran pers sebagai pilar keempat demokrasi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Juni 2021: Mama Rosa Tak Tahan, Gimana Nasib Andin di Mata Nino?

Iskandar yang juga merupakan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara menyampaikan tindak kejahatan tersebut bisa dikategorikan sebagai teror terhadap pers.

Sebelum terjadi penembakan, korban dikabarkan sempat menulis status di media sosial tentang sebuah kasus kejahatan di Medan, Sumut.

“Terlepas dari berbagai persoalan pribadi almarhum, namun kasus ini berdampak luas, bahkan kian menjatuhkan indeks kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia,” ujar Datu Iskandar Zulkarnaen.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: WHO dan IOC Akan Bahas Penanggulangan Covid-19

Menurut Iskandar, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, aparat kepolisian harus menuntaskan kasus sampai selesai.

Selain itu, Iskandar menekankan pentingnya untuk memberikan hukuman yang setimpal terhadap pelaku penembakan.

“Ini sejalan dengan semangat Kapolri Jendral Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo Msi yang telah sukses mengangkat nama kepolisian melalui program Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Presisi),” ujar Iskandar.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x