PR SOLORAYA - Akhir-akhir ini jika malam tiba, udara terasa lebih dingin dari biasanya, khususnya di Pulau Jawa.
Kejadian suhu udara dingin yang dirasakan beberapa daerah di Jawa Timur saat musim kemarau dan beredarnya berita yang mengkaitkan hal tersebut dengan "fenomena aphelion" banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam hal ini telah menjelaskan fenomena suhu udara malam yang dirasakan lebih dingin di beberapa daerah di Pulau Jawa.
Baca Juga: Nilai Mulan Jameela Sosok yang Profesional dalam Pekerjaan, Maia Estianty: Tapi Personalnya Nggak
Sebagaimana dalam unggahan pada akun resminya yang dikutip oleh PRSoloRaya.com pada Sabtu, 10 Juli 2021, berikut penjelasan BMKG atas fenomena ini.
Fenomena suhu udara dingin, menurut BMKG, merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September).
Saat ini wilayah Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau, lanjutnya, pada periode ini ditandai oleh pergerakan angin bertiup dominan dari arah Timur yang berasal dari Benua Australia.
Pada bulan Juli ini wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering, jelas BMKG.