Elpiji Akan Digantikan Dengan DME, Apa sih Sebenarnya? Penelitian :Api Biru Lebih Stabil

- 22 November 2021, 21:54 WIB
Ilustrasi kompor/Ayo Mengamati Kegiatan Memanfaatkan Sumber Energi Panas, Halaman 6 Tema 6 Kelas 5 SD
Ilustrasi kompor/Ayo Mengamati Kegiatan Memanfaatkan Sumber Energi Panas, Halaman 6 Tema 6 Kelas 5 SD /Pixabay
 
BERITASOLORAYA.com - Gas elpiji (Liquified Potroleum Gas/Elpiji) dikabarkan akan diganti dengan DME (Dimethyl Ether).
 
Pergantian konsumsi elpiji ke EDM ditargetkan pemerintah untuk tahun 2030.
 
Pemilihan pergantian EDM tak asal, pasalnya, pemerintah telah melihat berdasarkan kajian strategi besar nasional. 
 
 
Beberapa masyarakat menanyakan tentang penggantian tersebut. Terutama masalah pergantian kompor.
 
Unggul Priyanto, Perekayasa Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan jawaban tentang penggantian kompor.
 
"DME enggak bisa dipakai 100 persen kecuali semua peralatan diganti, selang ganti itu ribet dan mahal, tapi kalau kita berani kesana ya enggak masalah, karena ini pilihan," ujar Unggul.
 
 
Meskipun begitu, ada uji coba terkait penggunaan DME dengan kompor.
 
Uji coba dilakukan dengan menggunakan DME yang dimodifikasi pada kompor elpiji.
 
Uji coba tersebut dilakukan oleh pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
 
Modifikasi yang dilakukan pada DME, ditujukan pada sistem pengapian kompor.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdian.
 
"Salah satu modifikasi yang dilakukan sekarang ini ialah sistem pengapian kompor, khususnya pada kepala burner dan nozzle," ujar Dadan Kusdian, Kepala Badan Litbang ESDM, yang dikutip dari pikiran rakyat, melansir dari laman resmi kementerian ESDM.
 
 
Bahkan, Litbang ESDM melakukan penelitian, yang hasilnya bahwa nyala api modifikasi kompor elpiji DME berwarna biru dan stabil.
 
Selain itu, bahan bakar DME efisiensinya naik menjadi 10 persen, bermula dari 55 persen menjadi 65 persen.
 
Dadan memberikan pendapat kepada peneliti, agar mendesain ulang kompor gas secara tepat untuk DME. Hal tersebut bertujuan tidak mengurangi kinerja kompor dengan DME.
 
 
Nah, apa sih DME sebenarnya? DME ialah hasil pemrosesan batu bara dengan kalori rendah.
 
Tak hanya itu, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan bahwa produk Methanol dapat dikonversi  menjadi DME, hingga optimalisasi methanol bisa memenuhi substansi elpiji.
 
"Apabila kelebihan produksi, methanol dapat dialihkan untuk substansi produk lain, misalnya gasoline, olefin, serta untuk kebutuhan industri lain," ungkapnya.***
 

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x