Network
BERITASOLORAYA.com - Guru merupakan pahlawan terdepan dalam dunia pendidikan, semua jenjang profesi baik dokter, pilot bahkan pengusaha pasti di awali dengan guru.
Mengingat perjuangan guru untuk membangkitkan pemuda-pemudi yang berintelektual, membuat kita semua berterima kasih pada sosok guru dengan mengingat tanggal 25 November sebagai hari guru nasional.
Dalam hal ini, dapat kita mengingat kembali peran guru di masa awal kemerdekaan yaitu :
Di awal kemerdekaan masa orde lama, peran guru sebagai pelopor pergerakan pada segala bidang masih sangat dominan.
Guru masih sangat berpengaruh dalam masyarakat, bahkan guru dapat mempengaruhi kebijakan Negara, memasuki masa awal orde baru, pemerintah melarang guru untuk berpolitik.
Kebijakan pelarangan ini dikeluarkan pada masa Menteri dalam Negeri Amirmachmud, beliau secara tegas melarang guru untuk berpolitik. Namun kebijakan larangan ini tidak dijalankan dengan konsisten.
Karena, dibalik larangan itu pemerintah yang berkuasa mengkonsolidasikan guru dalam wadah PGRI bersama Korpri sebagai bagian Golongan Kekaryaan (Golkar) yang secara diam-diam PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) digunakan sebagai instrumen pendukung kekuasaan politik.
Secara sosio-politik, di sebagian besar daerah profesi guru masih diletakkan sebagai profesi " kelas atas" sehingga guru menjadi rujukan, teladan, berpengaruh dan tempat bertanya bagi masyarakat.
Baca Juga: Simak Tips Hindari Perasaan Cemas Berikut
Pada masa tersebut hingga kini profesi guru dipandang sebagai profesi yang terhormat, dalam politik misalnya ketika memperoleh dukungan dari guru, maka akan dapat mendongkrak tingkat elaktibilitas calon.
Pengaruh positif dan pencitraan dapat diraih sebagai "calon terbaik". Karena pilihan dari guru, di dalam masyarakat dipandang sebagai pilihan terbaik.
Maka dari itu, melihat dari masa awal kemerdekaan yaitu orde lama hingga masa reformasi sekarang, pengaruh guru sangat penting dalam kenegaraan sehingga patutlah kita berterima kasih dan mengingat akan jasa para guru.***
