BERITASOLORAYA.com -Kepala Badan Geologi ESDM, Eko Budi Lelono menyampaikan aktivitas Gunung Semeru terbilang rendah sejak tanggal 1 hingga 3 Desember.
Hal ini Eko sampaikan dalam kesempatan siaran Pers perkembangan pasca erupsi Gunung Semeru secara daring, pada hari Sabtu, 4 Desember 2021.
“Terkait dengan kegempaan ya ini terkait rendah sejumlah tempaan kalau kita lihat dari tanggal 1 sampai tanggal 3 Desember bahkan juga dari tanggal 1 sampai tanggal 30 November,” kata dia.
Lebih lanjut Eko menyebutkan dalam aktivitas Gunung Semeru tidak ada peningkatan material berupa suplai magma.
Baca Juga: Merasa Difitnah Soal Bukan Ayah Kandung, Doddy Sudrajat Siap Ambil Jalur Hukum
Eko menilai bahwa kejadian erupsi Gunung Semeru indikasinya berasal dari faktor eksternal Gunung Semeru.
“Ini memperlihatkan nyatanya tidak ada penambahan material dari bahan lagi itu suplai magma itu keliatannya tidak bukan itu arahnya tapi kejadian kemarin ini kaitannya memang ada juga faktor dari luar,” ujar Eko.
Sementara itu, Eko menginformasikan adanya ketidakstabilan dari lidah larva dinilai dari curah hujan yang tinggi selama belakangan ini.