BERITASOLORAYA.com - Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) didampingi oleh Korlantas Polri, Menteri Perhubungan, Kepala BNPP, dan Wakil Menteri PUPD mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI. Dari hasil rapat ini kepala BMKG menyebutkan informasi khusus pembentukan badai tropis yang semakin meningkat.
"Bulan Desember hingga Maret merupakan periode munculnya badai tropis di wilayah Samudera Hindia selatan Indonesia. Dampak tidak langsung dari badai tropis tersebut dapat dirasakan hingga wilayah Indonesia dan dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap keselamatan transportasi maupun masyarakat, termasuk saat periode Nataru.” Ujar Dwikorita dikutip BeritaSoloRaya.com dari bmkg.go.id
Dilanjutkan kembali oleh Dwikorita, kondisi badai ini (La Nina) tentu berdampak di wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, BMKG dari bulan Oktober 2021 membentuk Brigade La Nina, bertugas mendeteksi sinyal – sinyal potensi kejadian ekstrem sejak dini beberapa hari sebelum terjadi.
Apabila ada potensi kejadian ekstrem tentu BMKG langsung berkoordinasi dengan pihak terkait serta pemerintah daey untuk melakukan pencegahan.
"Diharapkan untuk para nahkado yang bertugas bisa memberikan informasi secepat mungkin apabila terjadi indikasi cuaca ekstrem.
Sehingga ketika muncul gejala atau sinyal, informasi tersebut sudah dapat diberikan dan mencegah adanya kecelakaan.” Imbuh Dwikorita kembali.
Beliau juga menyampaikan kembali potensi cuaca yang harus diwaspadai oleh masyarakat sebelum Natal dan Tahun Baru. Hampir seluruh Pulau Jawa, Sumatera, NTT akan mengalami hujan lebat dipertengahan Desember.
Kemudian pada akhir Desember sampai dengan awal Januari diprediksi hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami hujan lebat.
Oleh karena ini, BMKG meminta masyarakat untuk lebih peka serta waspada mengenai cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.***