Network
BERITASOLORAYA.com - Faktanya Varian Omicron, yakni varian baru hasil mutasi dari Covid-19 belum ditemukan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika yakni Usman Kansong.
Varian Omicron yang mendominasi Afrika Selatan tersebut ternyata memiliki efek lebih ringan dibanding varian delta, hal ini sejalan dengan pendapat dari dr. Elizabeth Jane Soepardi selaku pakar imunisasi yang mengatakan bahwa varian Omicron, sejauh ini efeknya lebih ringan dari varian Delta.
Namun begitu, beliau juga menyampaikan dua hal yang menjadi catatan yakni, vaksin COVID-19 tidak melindungi 100% dan tetap menjalankan prokes.
Baca Juga: Selamat Datang Di Keluarga Sutisna, Ini Dia Nama Anak Pertama Sule Dengan Nathalie
"Jika kita mengabaikan masker, tidak jaga jarak, lalu berkerumun akan berakibat lebih banyaknya virus yang masuk ke dalam tubuh. Penduduk Indonesia tidak boleh abai, harus lebih pintar dan harus lebih berusaha untuk memutus mata rantai penularan,”ungkapnya.
“Kita bisa mengunci penularan jika kita menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai kita menjemput virus,” tambah Jane.
Dengan demikian, kita janganlah menjadi jumawa dan meremehkan varian ini, sehingga Indonesia tidak boleh lalai dan mengabaikan dua hal tersebut. Di sisi lain, pemerintah pun telah berupaya agar varian baru tersebut tidak masuk ke Indonesia.
Upaya-upaya tersebut dibeberkan oleh Usman Kansong, dirinya menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah memerintahkan pihak terkait untuk mewaspadai titik-titik yang dinilai berpotensi sebagai pintu masuk Varian Omicron ini.
