Network
BERITASOLORAYA.com - Perubahan iklim menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Perubahan ikilim adalah perubahan signifikan yang terjadi pada cuaca dan curah hujan.
Perubahan iklim ini menimbulkan curah hujan ekstem yang membuat berbagai pihak harus melakukan antisipasi agar efek buruk perubahan ini bisa diminimalisir.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari instagram @infoBMKG Dwi Korita selaku Kepala BMKG memberikan penekanan akan pentingnya manajemen pengelolaan air dalam mengadapi cuaca ekstrem akbat perubahan iklim.
Baca Juga: Berikut Ini Lirik Lagu 'Ummi Tsumma Ummi' Yang Cocok Untuk Menyambut Hari Ibu.
Saat ini, Indonesia menghadapi pola cuaca ekstrem yang jauh lebih sering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Utamanya selama sepuluh tahun terakhir ini, siklon tropis sering terjadi.
Hal ini dikarenakan perubahan iklim yang merubah suhu bumi. Siklon tropis tumbuh di perairan sekitar wilayah tropis yang memiliki suhu permukaan laut hangat.
Permukaan laut yang hangat akan memyebabka tekanan udara yang rendah pada wilayah tersebut dan akbatnya akan terbentuk awan-awan konvektif (awan comulunimbus) yang jika terbentuk secara tidak terkontrol akan membuat curah hujan semakin ekstrem.
Baca Juga: Produk Tepung Singkong Lokal Tembus Pasar Internasional
"Fenomena siklon bisa dikatakan sangat jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun selama 10 tahun terakhir, kejadian siklon tropis semakin sering terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim semakin nyata" tutur Dwi Korita.
Bibit siklon tropis kini justru terbentuk di wilayah Indonesia. Padahal biasanya Indonesia hanya terkena bagian ekor siklon saja" sambungnya.
Kondisi ini membuat debit air yang terus mengalami peningkatan dan periode hujan terus berubah. Yang jika tidak diatasi akan mengakibatkan bencana yang tidak diinginkan ditengah masyarakat.
