Tenun Ikat Tanimbar Jadi Populer, Begini Penjelasannya

- 25 Maret 2022, 19:23 WIB
Tenun ikat Tanimbar di Maluku
Tenun ikat Tanimbar di Maluku /ANTARA FOTO/FB Anggoro

BERITASOLORAYA.com – Wastra tradisional kepunyaan Provinsi Maluku adalah berupa tenun ikat Tanimbar. Dalam perkembangannya terus berevolusi dan sekarang dipopulerkan dengan sebutan tenun Maluku.

Wastra tradisional ini bukan hanya sekadar sehelai kain, karena juga memiliki warisan tradisi, identitas, dan nilai kebersamaan dalam proses pembuatannya.

Oleh sebab itu, warisan tenun ikat Tanimbar ini jadi populer karena punya makna yang luar biasa.

Saat sebagian besar kerajinan tradisional dibayangi oleh masalah regenerasi, tenun ikat Tanimbar sampai sekarang masih bertahan di pelosok kampung Kabupaten Kepulauan Tanimbar sampai ke Kota Ambon.

Baca Juga: Kehilangan Minat pada Kegiatan yang Disukai, Bisa Jadi Idap Sindrom Anhedonia

Salah satu wastra tenun ikat Tanimbar ialah kelompok Tenun Ralsasam di Desa Tawiri, Kota Ambon, yang sekarang sudah bertahan sampai generasi kedua.

Tentunya ini akan menjadi hal yang baik mengingat tenun ikat Tanimbar masih bertahan sampai sekarang.

“Ralsasam dalam bahasa Tanimbar berarti satu hati. Nama ini diambil ayah saya dari nama Baileo di Desa Namtabung, Tanimbar,” ujar Mikel Watumlawar, generasi kedua dari Kelompok Tenun Ralsasam.

Diketahui bahwa Baileo adalah rumah adat Tanimbar. Ayah Mikel bernama Niko Watumlawar yang sudah wafat merintis Ralsasam di Kota Ambon dengan modal Rp250 ribu di sekitar tahun 1993.

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah