Network
BERITASOLORAYA.com - Gibran Rakabuming Raka, tengah menjajaki UMKM bersama dengan Kota Kediri. Acara terlihat dengan penabuhan gong.
Beberapa produk dipamerkan, dari produk tradisional hingga produk modern, seperti batik, baju, makanan hingga produk khas lainnya.
Gibran meninjau setiap produk dan berkeliling. Tak hanya itu, Wali Kota Solo bahkan bertanya terkait produk yang ditinjau kepada pemilik.
Dalam video yang diunggah kanal Youtube Solo Times, Gibran tampak tidak canggung dan akrab kepada sejumlah penjual produk.
Bahkan, Gibran turut memborong semua produk UMKM milik Kota Kediri.
Betapa berkualitasnya untuk produk yang diproduksi oleh UMKM kota Kediri.
Pasalnya produk-produk yang diperjual belikan bahkan dinilai layak untuk diimpor ke luar negeri, ungkap pembaca acara.
"Produk-produk yang dibuat layak untuk diimport ke luar negeri," ujarnya.
Dalam hal ini, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengatakan bahwa Kripsel Solo berhasil. Produk-produk di Solo dapat dikatakan naik kelas.
"Kita dengar di Solo kripsel berhasil. Produk-produk UMKM Solo naik kelas, sangat bagus," ujarnya.
Selaku pemerintah Kota Kediri, berupaya untuk berkolaborasi dengan Kota Solo.
"Kami dari pemerintah Kota Kediri, khususnya Kadim, mencoba bekerja sama dengan Kota Solo. Kalau berhasil, harapan kami pemulihan ekoniminya jauh lebih efektif," ucapnya.
Selain itu, yang dibutuhkan adalah effort yang besar dan tidak boleh mencoba trial and error.
"Kita butuh effort yang besar, kita tidak boleh trial and error. Karena Saya melihat Solo sudah berhasil kita menduplikasi," tambahnya.
Wali Kota Kediri juga menambahkan adanya kolaborasi satu sama lain untuk menaikkan ekonomi.
"Kolaborasi batik dan tenun. Saya melihat dua kampung batik dan tenun di Solo sudah muncer bisa merubah lingkungannya. Kalau Kediri belum sampai merubah lingkungan. Kami berharap bisa mencontoh. Nanti bisa dikolaborasikan," tambahnya.
Terakhir Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan untuk upaya meningkatkan ekonomi salah satunya dengan Kolaborasi, seperti tenun dan batik.
"Yang jelas namanya era digital adalah era kolaborasi, antar Pemerintah, antar asosiasi, antar brand, nanti bisa dibicarakan kolaborasinya seperti apa (tenun dan batik)," tegasnya.***
