Network
BERITASOLORAYA.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sering tampil beda dalam setiap kesempatan ketika sedang bertugas.
Hampir setiap hari saat bertugas, Gibran selalu memakai produk-produk UMKM lokal. Produk yang biasa dipakai, seperti pakaian, batik, jam tangan, aksesoris, kalung Rajamala, maupun sepatu.
Semuanya produk lokal, seperti sepatu lokal, jam tangan terbuat dari kayu, kalung Rajamala buatan seniman asal Jebres juga sering dipakai, tidak hanya saat memakai batik tapi juga seragam ASN.
Saat menghadiri pameran UMKM, tak jarang Gibran selalu membeli produk-produk masyarakat.
Diakuinya, sengaja memakai produk-produk UMKM sekaligus untuk mempromosikan hasil karya masyarakat.
"Produk UMKM yang biasa saya pakai, kayak sepatu. Batik juga UMKM," terang Gibran, Selasa, 28 Desember 2021.
Putra sulung Presiden Jokowi ini mempersilahkan warga dan teman-teman di Solo yang kreatif serta punya produk-produk bisa ditawarkan. Nanti produknya akan dibeli dan akan dipakai, dari atas sampai bawah.
"Silahkan saja, saya beli dan saya pakai, enak kan. Itu saya pakai juga untuk mempromosikan karya UMKM warga," katanya.
Batik yang dipakai, motifnya juga berbeda-beda dan unik dalam setiap kegiatan atau bekerja. Baik dari Kampung Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman, atau Danarhadi.
Ia juga memakai batik dengan gambar Garuda Pancasila. Batik tersebut lengan panjang dengan warna oranye.
Batik-batik yang biasa dikenakan itu ada yang beli saat menghadiri pameran UMKM atau dapat souvenir saat menghadiri acara.
"Setiap acara, selalu dikasih souvenir. Saya pakai, ini juga untuk menghargai pemberian. Langsung saya jahit," ungkap dia.
Gibran sendiri terus mendorong agar UMKM-UMKM di Kota Solo bisa naik kelas dan tembus ekspor.
Salah satu langkah untuk membantu mereka dengan membuka kesempatan bagi marketplace membuka kantor di Solo. Sudah ada beberapa marketplace yang buka di Solo.
Baca Juga: 5 Seleb dengan Umur Pernikahan Tersingkat
"Pemkot terus berusaha memberikan fasilitas untuk mengembangkan usaha bagi pelaku UMKM. Tapi itu tergantung UMKM-nya, mau naik kelas atau tidak," pungkasnya. ***
