Lokasi ledakan sudah diterilisasi oleh pihak Polri. Tim gabungan yang terdiri dari Densus 88 Antiteror Polri, penyidik, dan Mapolda Jabar sudah diturunkan untuk melakukan pengamanan, olah TKP, serta pemeriksaan saksi.
“Situasi hingga saat ini terkendali, dan masyarakat agar tetap tenang,” tuturnya.
Ridwan Kamil pun sebagai Gubernur Jawa Barat juga turut mengimbau kepada para warganya untuk tetap tenang.
“Kondisi saat ini sudah aman terkendali, saya meminta masyarakat tetap tenang,” kata Ridwan Kamil.
Diketahui sebelumnya, bahwa ledakan pertama yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar pada saat para anggota kepolisian sedang melaksanakan apel pagi merupakan bom bunuh diri dengan pelaku yang langsung meninggal di tempat usai melaksanakan aksinya.
Lalu, dari ledakan pertama ini setidaknya sebanyak sembilan orang menjadi korban. Delapan diantaranya adalah anggota kepolisian dan satu orang merupakan warga sipil.
Delapan anggota kepolisian yang menjadi korban, satu telah meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di IGD RS Imanuel, yaitu Aipda Sofyan.
Sementara tujuh lainnya masih dalam perawatan. “Korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota dan pelaku (pengebom) meninggal. Tujuh dalam perawatan,” terang Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo.