Network
BERITASOLORAYA.com – Permasalahan terkait tenaga honorer masih belum terselesaikan hingga kini.
Terutama permasalahan terkait pendataan tenaga honorer yang dinilai masih belum akurat untuk mencerminkan jumlah sesungguhnya di lapangan, seperti diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Akibatnya, jumlah tenaga honorer tiba-tiba melonjak jauh dari asumsi yang diperkirakan oleh lembaga terkait, seperti dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman DPR RI pada 31 Januari 2023.
Ketidakakuratan dalam menentukan jumlah tenaga honorer ini berdampak kepada tertundanya proses penyusunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Juga: Puasa Dapat Hambat Penuaan Dini, Kok Bisa? Simak Penjelasannya
Ketua Komisi II DPR RI ini mengambil contoh kasus di Kepulauan Riau yang ditemukan seorang anak menggantikan posisi ayahnya sebagai tenaga honorer karena sang ayah meninggal dunia.
Tentu hal ini akan mengganggu database tenaga honorer yang berakibat terhadap fluktuatifnya data yang telah dimiliki sebelumnya.
Dari kasus tersebut juga Doli melihat ketidakjelasan pola rekrutmen dan pemberhentiannya, karena sang anak dengan begitu saja dapat menggantikan posisi ayahnya yang telah meninggal dunia sebagai tenaga honorer.
Baca Juga: KCJB Segera Dioperasikan Pertengahan Tahun Ini, Lalu, Akankah Kereta Reguler Dinonaktifkan?
