Pelaksanaan UJi Coba Kereta Cepat KCJB Terus Ditingkatkan Bertahap. KCIC Ungkap Kesiapannya Berjalan Lancar

- 24 Mei 2023, 05:22 WIB
Ilustrasi. Uji coba kereta cepat terhadap KCJB dilakukan secara bertahap, dengan meningkatkan kecepatan yang awalnya 60 km/jam kini menjadi 180 km/jam
Ilustrasi. Uji coba kereta cepat terhadap KCJB dilakukan secara bertahap, dengan meningkatkan kecepatan yang awalnya 60 km/jam kini menjadi 180 km/jam /

BERITASOLORAYA.com - Uji coba kereta cepat pada Kereta Api Cepat Jakarta Bandung atau KCJB terus mengalami peningkatan secara bertahap, hal ini telah dikonfirmasi oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China atau biasa disingkat KCIC.

Pelaksanaan uji coba kereta cepat testing and commissioning pada KJCB akan ditingkatkan kecepatannya, mulai hari Senin, 22 Mei 2023. Melalui kereta inspeksi atau comprehensive inspection train, kereta ini telah ditingkatkan kecepatannya dari yang awalnya rata-rata mencapai 60 km/jam kini bisa mencapai 180 km/jam. 

Dwiyana Slamet Riyadi, selaku Direktur Utama KCIC melalui keterangannya pada Senin, 22 Mei 2023 malam mengungkapkan bahwa peningkatan kecepatan atau laju dalam sistem uji coba tersebut kini bisa dilakukan sesudah melewati tahap uji coba kereta cepat dengan proses testing & commissioning

Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta Bandung Disebut Membengkak, DPD RI Malah Usulkan IKN Pindah ke Bandung

“Berbagai uji kesiapan sarana dan prasarana KCJB sebelumnya telah berjalan lancar. Menurut evaluasi, mulai hari Senin, 22 Mei 2015 kecepatan perjalan KJCB mulai ditingkatkan sampai 180 km/jam,” ungkap Dwiyana.

Berdasarkan uji coba kereta cepat berbasis testing & commissioning yang dilakukan pada hari Senin, 22 Mei 2023, telah menghasilkan laporan waktu tempuh jika dari Stasiun Halim, di Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar, di Kabupaten Bandung hanya membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit.

Laju tersebut pasalnya akan terus mengalami peningkatan sampai kecepatan operasional puncaknya di 350 km/jam, dan bisa mencapai kecepatan teknis puncaknya pada angka 385 km/jam.

Pihak KCIC juga telah menjelaskan bahwa untuk bisa mencapai angka ini, pengoperasian CIT harus selalu ditingkatkan secara rutin setiap hari. Untuk perjalanan dengan menggunakan CIT akan difokuskan terhadap pengujian integrasi sistem pada sarana prasarana. 

Selain itu, akan dilakukan juga pengecekan terhadap semua aspek, apakah fungsinya bisa berjalan normal dan bisa dilalui oleh KCJB pada kecepatan tinggi ataupun tidak. 

Diketahui, dalam satu rangkaian kereta inspeksi KCJB atau CIT terdiri atas delapan kereta. Berbagai kereta ini memiliki fungsi yang terdiri dari, kereta satu difungsikan untuk keperluan pengujian lintasan, sedangkan kereta dua melakukan pengecekan sistem komunikasi dan persinyalan, kereta tiga berfungsi sebagai overhead catenary system atau OCS. 

Selanjutnya fungsi dari kereta yang keempat dan juga ketujuh sebagai ruang kerja, fungsi kereta lima untuk restorasi, fungsi dari kereta enam untuk ruang pertemuan, terakhir kereta delapan berfungsi untuk pengecekan integrasi rel roda dan sinyal.

“Pelaksanaan terhadap testing & commissioning KCJB terus KCIC lakukan bersama para konsultan independen dan kontraktor. Peningkatan terhadap kecepatan terus dilakukan dengan bertahap guna memastikan semua sarana prasarana yang didirikan sudah siap untuk dioperasikan,” tambah Dwiyana. 

Di lain sisi, Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN II menjelaskan bahwa pengujian saat ini semuanya telah berjalan lancar. Ia berpendapat bahwa semua sistem bekerja dengan baik, mulai dari rel, kereta, kelistrikan, persinyalan dan lainnya. 

“Kecepatan terhadap perjalanan pengujian terus ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai kecepatan teknis puncaknya pada 385 km/jam.” ungkap Kartika. 

Baca Juga: KCJB Segera Dioperasikan Pertengahan Tahun Ini, Lalu, Akankah Kereta Reguler Dinonaktifkan?

“Diperlukan peningkatan terhadap beberapa aspek untuk mencapainya, seperti sound barrier dan pagar pengaman yang membutuhkan penyempurnaan supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat ketika KCJB melintas,” tambah Kartika. 

Pihak Kementerian BUMN berharap dengan adanya KCJB bisa membangkitkan pusat perekonomian baru untuk mendukung koridor lintasan Jakarta-Bandung. Selain itu KCJB akan didukung pula oleh integrasi bersama LRT Jabodetabek untuk mendapatkan aksesibilitas maksimal. 

Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Rahadian Ratry, selaku General Manager Corporate Secretary PT KCIC yang mengungkapkan bahwa commissioning test sebagai bagian terpenting dalam perencanaan operasional KCJB.***

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah