Network
BERITASOLORAYA.com-APJII atau Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia termasuk yang besar, yakni mencapai 200an jiwa dan jumlah ini meningkat 3 tahun terakhir, bertepatan saat Covid 19 melanda negeri ini.
APJII, sebelumnya berkolaborasi dengan BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara, menyelenggarakan Rakernas dan Rakornas Perlindungan IIV atau Infrastruktur Informasi Vital.
Muhammad Arif Angga, selaku Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengaku bahwa kerjasama dengan BSSN diperlukan demi melindungi 2 sektor dalam penggunaan internet, yakni keamanan fisik (infrastruktur) dan kedua, dalam keamanan siber.
Baca Juga: Rakernas dan Munaslub APJII di Solo Ini Bersamaan Rakor Penyelenggaraan Perlindungan IIV dan BSSN
Lebih lanjut, Ketua APJII itu mengaku bahwa kerjasama dengan pihak BSNN itu telah dilakukan selama bertahun-tahun demi menjaga keamanan siber dan kemanan fisik.
Oleh karena itu, Muhammad Arif Angga mendorong agar objek-objek telekomunikasi ke depan menjadi objek vital nasional.
Kepada tim BeritaSoloRaya.com, Muhammad Arif Angga menyampaikan bahwa objek telekomunikasi berpeluang menjadi aset nasional sehingga harus dijaga.
"Objek telekomunikasi yang menjadi objek vital nasional ini nantinya menjadi aset nasional yang eksistensinya harus dijaga", kata ketua APJII tersebut.
Dalam acara Rakernas APJII dan Rakornas bersama BSNN, beberapa poin catatan yang disampaikan oleh BSSN adalah perihal perlindungan ruang siber Indonesia melalui penetapan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital.
